Penulis
Intisari-online.com -Ketegangan India-China kian meningkat setiap harinya.
Meskipun upaya diplomasi banyak dilaksanakan untuk menengahi keduanya, tapi prajurit yang ditempatkan di Lembah Galwan bertindak sesuai langkah paling pragmatis.
Seperti baru-baru ini, ada lima warga sipil India ditahan oleh China.
Mengutip Channel News Asia, lima warga sipil India dari wilayah terisolasi sebelah timur telah ditahan oleh pihak berwenang China.
Penahanan tersebut berlangsung di perbatasan Tibet.
Hingga akhirnya Sabtu kemarin (12 September), China melepaskan lima warga sipil tersebut.
Tentara India mengatakan mereka berlima akan dikarantina 14 hari sesuai protokol Covid-19.
Setelah itu mereka akan dipulangkan ke keluarga mereka, papar Letnan Kolonel Harsh Wardhan Pande, juru bicara militer India.
Kronologi penahanan
Pande sebutkan lima pemuda itu "secara tidak sengaja menyimpang" melintasi perbatasan de fakto.
Mereka saat itu mencari makan dan berburu.
Baca Juga: Tanpa Repot-repot Lepaskan Tembakan, Begini Cara Jet Tempur F-35 Hancurkan Musuh
Rupanya, dua insiden serupa terjadi tahun ini di negara bagian Arunachal Pradesh yang berbatasan dengan China.
Namun dari tabloid pemerintah China sebutkan lima pemuda itu adalah agen intelijen India.
Disebut-sebut mereka menyamar seperti pemburu, menjawab klaim bahwa lima pemuda India tersebut diculik.
Ketegangan ini merusak hubungan bilateral sejak baku hantam pada 15 Juni saat 20 tentara India meninggal.
Selasa lalu, mengikuti laporan bahwa ada lima pemuda India dari Arunachal Pradesh menghilang, menteri India mengatakan jika tentara China mengkonfirmasi bahwa mereka ada di China.
Hilangnya mereka secara 'kebetulan' bersamaan dengan konfrontasi perbatasan di Himalaya barat.
Kedua belah pihak saat itu menuduh satu sama lain menjadi penembak pertama.
Kedua negara telah lama mengamati protokol yang menghindari penggunaan senjata api dalam baku hantam perbatasan tersebut, meskipun sudah banyak kekerasan terjadi di masa lalu.
Sedangkan Kamis kemarin Menlu China dan Menlu India Wang Yi dan S Jaishankar bertemu di Moskow untuk sepakat mengurangi ketegangan perbatasan.
Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan dalam media sosial Weibo jika hubungan China-India sedang dalam upaya penstabilan.
Pengamat hubungan internasional China sering melihat pesan Hu di media sosial bertujuan untuk mendapat sentimen dari pembuat kebijakan Beijing.
"Sepertinya pertemuan antara Menhan dan Menlu China-India telah berperan positif mendinginkan situasi," tulis Hu.
"Tambahan lagi, PLA mempertahankan setiap inchi tanah negara mereka, sedangkan tentara India gagal mengambil keuntungan dari itu."
Tidak heran jika Hu Xijin menulis hal demikian karena Global Times merupakan salah satu media pemerintah China.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini