Penulis
Intisari-online.com -Perpecahan antara Catalonia dan Spanyol hanyalah perkara bom waktu semata.
Mengutip The National Interest, ada banyak alasan mengapa Catalonia patut menjadi negara yang merdeka.
Pertama, wilayah dengan populasi 7.5 juta warga ini memiliki bahasa dan tradisi mereka sendiri yang berbeda dengan Spanyol yang lain.
Mereka memiliki sejarah panjang terkait pelepasan dari seluruh wilayah semenanjung yang lain.
Barcelona dibangun oleh Dinasti Carolingian tahun 801, saat mereka mendorong pasukan Moors ke selatan.
Barcelona kemudian bergabung dengan Kerajaan Aragon pada 1137.
Kerajaan Aragon kemudian bergabung dengan Castille membangun Spanyol pada 1479.
Catalonia mempertahankan otonominya hingga Perang Suksesi Spanyol, karena saat itu mereka mendukung pihak yang kalah.
Pemerintahan Catalonia kemudian secara singkat dipulihkan pada tahun 1930-an.
Namun, sejak saat itu nasionalisme Catalonia secara brutal ditekan oleh Fransisco Franco.
Ia bahkan sampai melarang penggunaan bahasa Catalan.
Namun rupanya bukan itu masalah utama yang dilontorkan oleh para pendukung kemerdekaan Catalonia.
'Kami membuat Spanyol kaya raya'
Urusan pelarangan penggunaan bahasa dan penghapusan paham nasionalis jarang dituturkan oleh mereka yang mendukung merdekanya Catalonia.
Justru, mereka lebih menekankan mengenai keuangan Spanyol sebagian besar berasal dari Catalonia.
Dan hal tersebut memang benar adanya, tapi tidak dalam bentuk yang sudah aneh.
Contohnya adalah Bavaria, yang jauh lebih kaya daripada negara bagian Jerman yang lain.
Sedangkan di AS, California dan New York membayar uang lebih banyak ke Washington DC dibandingkan uang yang mereka terima.
Keuangan Paris juga menutupi hampir sepertiga pengeluaran ekonomi Perancis.
Demikian juga provinsi Holland mensubsidi seluruh Belanda.
Amerika, Jerman, Perancis dan Belanda menerima perbedaan itu, karena mereka merasa bagian dari satu kesatuan.
Namun warga Catalonia dan Spanyol tidak merasakan hubungan yang sama.
Hal itu datang biasanya setelah separatis Catalan menyebut warga Spaniard sebagai penduduk yang malas.
Itu merupakan stereotipe yang sayangnya berasal dari hal yang benar adanya.
Baca Juga: Setelah UEA, Kini Bahrain Damai dengan Israel, Iran: Memalukan
Spanyol selatan kenyataannya kurang berkembang secara ekonomi, serta secara sosial lebih kolot daripada Catalonia.
Catalonia lebih awal mengindustrialisasi wilayah mereka, memberikan mereka kelas menengah yang lebih luas.
Itu masih mendapat bagian lebih besar dari PDB-nya dari perdagangan daripada Spanyol bagian lain.
Namun perbedaan antara wilayah Spanyol juga tergolong tidak biasa.
Hal ini seperti yang terjadi di Italia, dengan kesenjangan ekonomi yang lebih besar antara Lombardy di utara Italia dan Calabria di selatan Italia.
Orang Catalan mungkin sedikit lebih liberal dan internasionalis daripada orang Andalusia dan Castillian.
Namun, AS justru jauh lebih terbagi.
Sementara itu, jika berbicara kepada warga Spanyol non-Catalan, respon umum adalah: 'apa yang membuat warga Catalan sangat spesial?'
Catalan dianggap arogan dan mengedepankan status mereka, sehingga muncul kesenjangan dan kekurangan empati yang membuat sulit ditemukan solusi yang tepat.
Madrid yang 'Budeg'
Selama krisis ekonomi terakhir, Madrid, yang tunduk pada kerajaan Spanyol, yakinkan Pengadilan Konstitusi Spanyol untuk mengubah beberapa status otonomi Catalonia, termasuk yang sebutkan bahwa Catalonia adalah negara.
Mereka juga memaksa Catalonia hentikan pengeluaran untuk sistem keamanan sosial otonomi pribadi mereka.
Baca Juga: 3 Aplikasi Untuk Jawab Soal Matematika, Tinggal Foto Langsung Terjawab
Saat dukungan kemerdekaan merebak dan pemimpin Catalonia mengajukan petisi kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk berbicara, mereka tidak menerima respon apapun.
Rajoy menolak untuk bernegosiasi, Partai Rakyatnya percaya pada satu Spanyol.
Partai separatis yang muncul di politik Catalan tumbuh mendominasi polling, dan partai penguasai Catalonia berubah dari tuntutan otonomi lebih besar sampai meminta referendum kemerdekaan yang legal, yang ditolak oleh Rajoy.
Saat demonstrasi tahunan untuk Catalan tarik lebih dari 1 juta orang ke Barcelona, Rajoy masih tidak mau berbicara.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini