Advertorial
Intisari-online.com- Pertengahan tahun ini, Huawei sempat meraja dengan mengalahkan Samsung sebagai pabrikan smartphone terbesar di dunia, menurut versi firma riset pasar Canalys.
Namun, kejayaan itu mungkin tak berlangsung lama.
Bahkan, vendor asal China tersebut boleh jadi bakal menyusul nasib Nokia, sang mantan raja ponsel yang kalah bersaing dengan para pemain lain.
Sebab, ada laporan yang menyebutkan bahwa Huawei hanya berencana memproduksi 50 juta unit smartphone pada 2021.
Angka yang kabarnya diinformasikan oleh Huawei kepada para sub-kontraktor di Korea Selatan itu berbeda jauh dari 2019, saat Huawei mengirimkan 240 juta unit smartphone.
Pada 2020 pun, angka pengiriman smartphone Huawei diperkirakan 190 juta unit.
Penyebab di balik penurunan jumlah produksi itu disinyalir tak lain adalah imbas dari konflik politik bilateral antara Amerika Serikat dan China.
Pertengahan tahun 2019 lalu, pemerintah AS di bawah Donald Trump memasukan Huawei ke daftar hitam entity list.