Advertorial
Intisari-Online.com - Korea Utara (Korut) merupakan salah satu negara yang memiliki senjata nuklir.
Tak heran apapun gerakan dari Korut selalu menjadi perhatian.
Termasuk perintah dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Nah, baru-baru ini, Kim Jong Un dilaporkan siapmenggunakan persenjataan nuklirnya.
Dan dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (12/9/2020), itu dilakukan untukmelancarkan serangan pertama yang mematikan terhadap Amerika Serikat (AS).
Jika terjadi, maka Amerika Serikat akan menjadi negara pertama yang diserang nuklir.
Belum selesai,Ankit Panda, seorang ahli di Korea Utara memperingatkan, Kim Jong Un jugamenyimpan ICBM (Rudal balistik antarbenua) jarak jauhnya.
Dan target lagi-lagi adalah AS.
Semua penjelasan itu disebutkan Pandadalam buku barunya, Kim Jong Un and the Bomb - Survival and Defense in North Korea.
Di sana dia juga membahas sejarah program rudal nuklir milik Korut,upaya untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, dan prospek konflik di masa depan.
Pada tahun 2017, Kim Jong Un pernahmenimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia dengan serangkaian uji coba rudal.
Saat itu, dia menyatakan bahwa dia akhirnya menyadari penyebab bersejarah yang besar dari penyelesaian kekuatan nuklir negara.
Karena sikapnya ini,Kim Jong Un mendapat banyak julukan dari pemimpin negara lain.
Misalnya dariPresiden AS Donald Trump, yang mencapnya "Manusia Roket Kecil".
Lalu Kim Jong Un membalas dengan menggambarkan Presiden AS sebagai "orang bodoh yang gila mental".
Lanjut, Panda menjelaskan bahwauntuk sementara waktu, tampaknya dunia berada di ambang konflik yang berpotensi menimbulkan bencana.
Sebab bisa sajaperingatan rudal balistik secara tidak sengaja dikeluarkan melalui Sistem Peringatan Darurat dan Sistem Peringatan Seluler Komersial di Hawaii.
Walau kini nampaknya situasi agak mereda, tapi jangan terlalu bersantai.
Sebab, rekan Pandadi Carnegie Endowment for International Peace's Nuclear Policy Program, mengatakan adalah hal bodohjika menyimpulkan bahwa ancaman telah surut.
Mengingat kenyataan rencana perang Kim Jong Un sangat sembrono.
"Korea Utara telah memberi isyarat dengan agak eksplisit."
"Bahwa mereka berhak menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu untuk menurunkan kemampuan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang untuk melakukan invasi ke wilayahnya," ucapPanda.
"Pyongyang telah mempelajari cara Amerika Serikat berperang."
"Seperti bagaimanajika mereka logistik kritis, soal pasokan, dan ketika pangkalan militer dihancurkan," tutupnya.