Advertorial
Intisari-Online.com - HubunganIsrael dan Palestina tidak pernah baik.
Sebab, Israel sudah menyerang Palestina secara habis-habisan selama bertahun-tahun lamanya.
Terlalu banyak korban jiwa yang sudah gugur. Dari pihak warga sipil sampai tentara Israel.
Walau begitu, negara itu tetap menyerang Palestina yang sudah compang-camping.
Seperti yang terjadi baru-baru ini.
Dilansir dari aljazeera.com pada Senin (17/8/2020), tentara Israel mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap Hamas di Jalur Gaza pada hari Minggu (16/8/2020).
Serangan udara itu sebagai tanggapan atas serangan roket dan bom api yang dikirim oleh pihak Hamas ke wilayah Israel yang ditempelkan pada balon.
"Penggerebekan itu terjadi setelah bentrokan pada Sabtu (16/8/2020) malam di sepanjang perbatasan Gaza-Israel," kata tentara.
Tentara Israel mengatakan lusinan "perusuh Palestina membakar ban, melemparkan alat peledak, dan granat ke arah pagar keamanan dan berusaha mendekatinya".
Selama sepekan terakhir, pasukan Israel telah melakukan serangan malam hari berulang kali terhadap target yang terkait dengan Hamas.
Diketahui Hamas merupakan kelompok yang mengatur Jalur Gaza.
Tentara Israel mengatakan bahwa di antara target yang terkena serangan adalah "kompleks militer dan infrastruktur bawah tanah" milik Hamas.
Pada Minggu pagi, tentara Israel juga mengatakan dua roket telah ditembakkan ke Israel dari Gaza dan dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome.
"Kebijakan agresif ini bertujuan untuk memperburuk krisis yang dialami rakyat kami di Gaza."
"Tujuannya adalah untuk melumpuhkan kehidupan sehari-hari mereka dan untuk mengganggu upaya memerangi virus corona di tengah keheningan internasional dan regional," kata Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.
Israel juga telah menutup penyeberangan barang Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dengan Jalur Gaza.
Setelah bentrokan Sabtu dan tembakan roket, militer Israel memutuskan untuk menutup sepenuhnya zona penangkapan ikan di Jalur Gaza.
Ini akan dilakukan segera dan sampai pemberitahuan lebih lanjut, mulai Minggu pagi ini.
Wilayah Palestina sendiri telah di bawah blokade Israel sejak tahun 2007.
Israel mengutip ancaman keamanan dari Hamas atas blokade darat dan lautnya.
Jalur Gaza memiliki populasi dua juta, lebih dari setengahnya hidup dalam kemiskinan, menurut Bank Dunia.
Terlepas dari gencatan senjata tahun lalu yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Mesir dan Qatar, kedua belah pihak bentrok secara sporadis dengan roket, tembakan mortir atau balon pembakar.
Hamas menuduh Israel tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan itu.
Israel, yang menganggap Hamas sebagai organisasi "teroris", menghindari negosiasi langsung dan tidak pernah secara terbuka mengakui gencatan senjata tersebut.
Pada hari Rabu, Israel mengurangi area di mana ia mengizinkan warga Palestina untuk menangkap ikan dari 24 km menjadi 13 km, menyebutnya sebagai tanggapan atas peluncuran balon.