Advertorial
Intisari-online.com -Dalam sepekan ini, masih terus beredar klaim pengobatan untuk mengatasi virus corona dan cara mendeteksi seseorang positif Covid-19.
Klaim-klaim ini beredar di media sosial.
Tidak hanya itu, informasi untuk mendapat vaksin Covid-19 dengan cara bergabung di grup Whatsapp juga menyebar.
Mengutippenelusuran tim Cek Fakta Kompas.com sepanjang pekan ini, terdapat empat informasi seputar Covid-19 di media sosial yang dikonfirmasi sebagai hoaks.
Sisanya, satu informasi masuk kategori klarifikasi karena membutuhkan pembuktian secara medis.
Berikut lima ringkasan informasi tersebut:
1. Hoaks klaim pengobatan rumahan untuk Covid-19 sudah disetujui WHO
Beredar narasi di media sosial mengenai pengobatan rumahan untuk Covid-19 dari seorang mahasiswa di India yang disetujui WHO.
Pengobatan rumahan itu berupa campuran bubuk lada hitam, madu, dan jus jahe.
WHO regional India menyatakan informasi itu palsu.
WHO belum menyetujui pengobatan rumahan semacam itu untuk menyembuhkan Covid-19.
WHO sampai saat ini menegaskan belum ada obat yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan Covid-19.
2. Klarifikasi klaim daun sirih untuk atasi virus corona, belum terbukti
Media sosial diwarnai informasi soal kegunaan daun sirih sebagai antiseptik untuk membersihkan tenggorokan dari virus corona.
Informasi ini diklaim berasal dari dokter di Singapura yang merawat pasien positif Covid-19 asal Indonesia.
Air kunyahan daun sirih, menurut dokter tersebut, dapat mengusir virus corona yang bertengger di tenggorokan.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) DR dr Inggrid Tania MSI mengatakan manfaat daun sirih untuk mengusir virus corona belum diketahui.
3. Hoaks informasi grup Whatsapp untuk wilayah Covid-19 dan pembagian vaksin
Sebuah pesan berisi ajakan undangan masuk grup Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah penularan Covid-19 dan pembagian vaksin Covid-19 beredar di aplikasi Whatsapp.
Baca Juga: Pro Kontra Pemakaian Masker Nonmedis, Jika Dipakai Lebih dari 4 Jam Ternyata Berbahaya untuk Tubuh
Pesan tersebut menegaskan akan membagikan vaksin bagi penderita Covid-19, asalkan bergabung ke dalam grup WhatsApp.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa pesan tersebut hoaks alias tidak benar.
4. Hoaks daun mimba bisa sembuhkan pasien Covid-19
Teh herbal dari daun mimba atau intaran dapat menyembuhkan orang yang terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Saat Presiden Jokowi Bandingkan Kondisi Pandemi di RI, AS dan India: Krisis Tak Hanya di Indonesia
Informasi ini beredar di media sosial baru-baru ini dan pernah muncul beberapa bulan lalu.
Manfaat daun mimba yang juga disebut daun semambu ini dibungkus dalam kisah kesembuhan pasien positif Covid-19 di Malaysia.
Pulmonolog di India membantah klaim tersebut dengan menyebutnya sebagai berita palsu.
Informasi tentang mimba dapat menyembuhkan pasien Covid-19 yang menyebar di Malaysia sudah dibantah Kementerian Kesehatan Malaysia.
Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan penggunaan daun mimba untuk Covid-19 sebagai mitos.
5. Hoaks cara mengetahui penularan virus corona tanpa swab test
Tersiar informasi di media sosial mengenai cara mengetahui penularan virus corona tanpa melalui tes swab.
Menurut informasi yang beredar itu, hanya dengan mengetahui serangkaian gejala pada tubuh seseorang, tanpa lewat tes swab, seseorang bisa memastikan apakah dirinya terinfeksi atau tidak Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, yang disebutkan pada informasi yang beredar itu merupakan gejala-gejala yang tidak bisa memastikan seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Menurutnya, sebagian besar dari informasi itu adalah gejala-gejala yang ada pada banyak penyakit virus di saluran napas.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cek Fakta Sepekan: Berbagai Klaim soal Obat dan Cara Deteksi Covid-19"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini