Pejabat militer Korea Selatan mengatakan dia menghindari sistem kontrol perbatasan dengan merangkak melalui pipa pembuangan dan kemudian berenang melintasi Sungai Han ke Utara.
Dia diyakini telah menggunakan rute serupa saat awalnya membelot ke Selatan pada 2017.
Sementara itu, Korea Selatan mengecam penembakan dan dibakarnya pejabat perikanan yang diduga hendak membelot itu.
Mengutip Kompas.com yang melansir BBC, Pemerintah Negeri Ginseng menyatakan, mereka "mengecam aksi brutal tersebut dan mendesak Utara untuk memberi penjelasan dan menghukum pelakunya".
Dewan Keamanan Nasional Korsel mengatakan, seharusnya negara tetangganya itu tidak bisa membunuh dan membakar begitu saja warga sipil.
"Aksi militer semacam ini jelas merupakan pelanggaran hukum internasional," ujar sekretaris jenderal dewan keamanan nasional, Suh Choo-suk.
Dia menegaskan pemerintah Korsel tidak akan segan-segan melontarkan balasan jika Korut sampai mengancam dan menyakiti warga mereka.
Insiden pada Selasa itu merupakan yang kedua pasukan Korea Utara menembak mati warga sipil Korsel, di mana yang pertama terjadi pada 2008 di Gunung Kumgang.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR