Seorang pria yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu kembali ke Korea Utara pada bulan Juli.
Peristiwa itu memicu ketakutan besar akan virus corona setelah dia melintasi perbatasan.
Tetapi Korea Utara masih belum melaporkan kasus COVID-19 di negara tersebut.
Berhasilnya pria itu menyeberang kembali ke Korea Utara menyebabkan pejabat Korea Utara mengunci sebuah kota di perbatasan.
Pejabat Korea Utara juga mengkarantina ribuan orang karena khawatir pembelot yang kembali itu mungkin telah terinfeksi virus corona.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan hasil tesnya tidak meyakinkan.
Korea Selatan mengidentifikasi pria itu hanya dengan nama belakangnya, Kim.
Kim menghadapi penyelidikan penyerangan seksual di Korea Selatan sebelum dia melintasi perbatasan ke Utara.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR