Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan hari Sabtu bahwa Amerika Serikat seharusnya tidak mengganggu pengiriman minyak ke Venezuela.
Dalam sebuah pernyataan, Rouhani mengatakan bahwa AS telah menciptakan "kondisi yang tidak dapat diterima" di berbagai belahan dunia, tetapi Iran "tidak akan pernah" menjadi pihak yang memulai konflik.
"Jika kapal tanker kami di Karibia atau di mana pun di dunia menghadapi masalah yang disebabkan oleh Amerika, mereka akan menghadapi masalah juga," tambahnya. "Kami berharap Amerika tidak akan membuat kesalahan."
Para pejabat A.S. telah mengumumkan tidak ada rencana untuk mencoba mencegat kapal tanker Iran.
Namun, pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan pada Maduro, baru-baru ini menawarkan hadiah AS$15 juta untuk penangkapannya setelah pengadilan AS mendakwanya sebagai seorang pengedar narkoba.
AS juga baru-baru ini mengerahkan beberapa kapal, termasuk kapal perusak Angkatan Laut dan kapal tempur lainnya, untuk berpatroli di Karibia dengan apa yang oleh pejabat AS disebut sebagai misi larangan narkoba. Sementara pemerintah Maduro menganggapnya sebagai ancaman langsung.
Maduro memegang kekuasaan dengan dukungan dari militer Venezuela dan sekutu internasionalnya, termasuk Kuba, Rusia, dan Cina. AS mengatakan negara-negara ini terlibat dalam "kegiatan memfitnah dan mencampuri" di seluruh dunia.
"Kami tidak akan mematuhi dukungan mereka terhadap rezim Nicolás Maduro yang tidak sah dan tirani," kata pemerintahan Trump dalam sebuah pernyataan, mengutip kampanye "tekanan maksimum" terhadap pemimpin sosialis itu. "Akan terus sampai kekuasaan Maduro di Venezuela berakhir."
KOMENTAR