Venezuela yang dibangun di atas cadangan minyak terbesar dunia, kini harus mengimpor BBM karena produksinya telah jatuh dalam dua dekade terakhir.
Para kritikus menyalahkan korupsi dan salah kelola oleh administrasi di tengah krisis ekonomi yang telah menyebabkan migrasi besar-besaran oleh penduduk Venezuela yang berusaha keluar dari kemiskinan, kekurangan barang-barang pokok, dan banyaknya kejahatan.
Tanker Ira, menurut para analis, diperkirakan berisi BBM yang hanya cukup untuk memasok kebutuhan rakyat Venezuela selama dua hingga tiga minggu.
Kekurangan BBM yang sangat parah telah menjangkiti Venezuela selama bertahun-tahun. Meskipun pada akhirnya masalah ini sampai saat ini sebagian besar menyelamatkan ibukota Caracas, pusat populasi terbesar dan konflik politik.
Pengemudi harus menunggu berhari-hari dalam antrean yang meliuk-liuk di lingkungan sekitar untuk mengisi bensin yang disubsidi pemerintah yang harganya kurang dari satu sen untuk sebuah tangki.
Pengemudi yang lebih kaya membeli melalui pasar gelap, di mana harga BBM mencapai AS$12 per galon. Padahal upah minimum bulanan di negara itu kurang dari AS$5.
AS menuduh Iran dan negara-negara lain mendukung Presiden Venezuela Nicolás Maduro. Di antara hampir 60 negara yang mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sah Venezuela, menyatakan bahwa Maduro secara tidak sah memenangkan pemilihan 2018 yang melarang lawan-lawannya yang paling populer.
Dalam hubungan baru antara Caracas dan Teheran, Iran baru-baru ini juga menerbangkan pengiriman bahan kimia penting yang diperlukan untuk membantu memulai kilang minyak Venezuela agar bisa memproduksi bensin.
KOMENTAR