Jaring itu akan mencegah ubur-ubur tersedot ke dalam pompa.
Sedangkan pengaman ketiga dipasang di depan area mesin agar ubur-ubur tak masuk dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.
Selain itu, UP Paiton juga menggandeng nelayan sekitar untuk menangani ubur-ubur itu.
Menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan dan dilepas di tengah laut.
"Kali ini kami lebih siap dan alhamdulillah metode yang telah kami lakukan tersebut terbukti berhasil. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” ujar Mustofa.
Pada Selasa (28/4/2020) siang, masih banyak ubur-ubur yang terlihat di sekitar kanal intake water UP Paiton.
Terdapat 15 personel yang siaga 24 jam untuk menjaring ubur-ubur agar tak masuk ke dalam kanal intake water.
Mereka dibantu beberapa nelayan setempat.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR