Advertorial
Intisari-online.com -Ribuan ubur-ubur yang terlihat di perairan Probolinggo beberapa waktu lalu "menyerbu" Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Kabupaten Probolinggo.
General Manager PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 Mustofa Abdilah mengatakan, ribuan ekor ubur-ubur terlihat sejak Sabtu (25/4/2020).
"Ribuan ekor ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari yang lalu," kata Mustafa dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/4/2020).
Mustofa mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada 2016.
Baca Juga: Lebih dari 2.200 PDP Alias Orang dengan Gejala Corona Meninggal, Apa yang Terjadi?
UP Paiton telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menghalau ribuan ubur-ubur agar tak mengganggu aktivitas di pembangkit listrik tak terganggu.
Langkah penanganan, kata Mustofa, dilakukan dengan hati-hati dan tidak mengganggu kelestarian biota laut itu.
"Akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit, jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk ke intake kanal," kata Mustafa.
Pengaman kedua, kata dia, dipasang di sekitar pompa.
Jaring itu akan mencegah ubur-ubur tersedot ke dalam pompa.
Sedangkan pengaman ketiga dipasang di depan area mesin agar ubur-ubur tak masuk dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.
Selain itu, UP Paiton juga menggandeng nelayan sekitar untuk menangani ubur-ubur itu.
Menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan dan dilepas di tengah laut.
"Kali ini kami lebih siap dan alhamdulillah metode yang telah kami lakukan tersebut terbukti berhasil. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” ujar Mustofa.
Pada Selasa (28/4/2020) siang, masih banyak ubur-ubur yang terlihat di sekitar kanal intake water UP Paiton.
Terdapat 15 personel yang siaga 24 jam untuk menjaring ubur-ubur agar tak masuk ke dalam kanal intake water.
Mereka dibantu beberapa nelayan setempat.
Sementara itu, Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga pasokan listrik meski terdapat serangan dari ubur-ubur.
“Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan di tengah bulan Ramadhan. "Namun, sebagai lini terdepan kelistrikan, kami berkomitmen untuk mengatasi kejadian ini dengan sepenuh hati," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, video viral ubur-ubur yang tak terhitung jumlahnya terlihat di perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga dan pelabuhan perikanan pantai di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedi Isfandi menjelaskan, munculnya ubur-ubur yang jumlahnya tak terhitung di perairan Probolinggo, Selat Madura, terjadi sejak tahun 1970.
(Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribuan Ubur-ubur "Menyerbu" PLTU Paiton, Probolinggo"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini