Advertorial

Vaksinnya Belum ditemukan, Ilmuwan Malah Temukan Alat yang Bisa Melindungi Diri Dari Covid-19 Selama 90 Hari, Harganya Cuma Rp130 ribu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Alat tersebut adalah sebuah semprotan pembasmi virus, yang dikatakan bisa memberi permukaan perlindungan, yang signifikan terhadap virus corona.
Alat tersebut adalah sebuah semprotan pembasmi virus, yang dikatakan bisa memberi permukaan perlindungan, yang signifikan terhadap virus corona.

Intisari-online.com - Saat ini ilmuwan dari seluruh dunia, mencoba mengembangkan alat untuk melawan virus corona.

Salah satunya dengan menciptakan vaksin, yang dipercaya sebagai harapan terakhir untuk mengatasi virus corona.

Meski demikian, hingga kini kabar mengenai vaksin virus corona datang dan pergi seolah masih jauh dari kata siap untuk digunakan.

Namun, di tengah kekhawatiran vaksin tak kunjung ditemukan ada sebuah kabar bahagia.

Baca Juga: Berhasil Diujikan pada Monyet, Vaksin Oxford Corona Akan Diproduksi Massal di India dalam Beberapa Bulan ke Depan

Ilmuwan kembangan sebuah alat yang bisa membasmi virus corona, lapor Daily Star pada Rabu (29/4).

Menurut keterangan, alat itu sudah dikembangkan sebelumnya selama 10 tahun lalu, dan siapa sangka justru berguna untuk melawan virus corona.

Alat tersebut adalah sebuah semprotan pembasmi virus, yang dikatakan bisa memberi permukaan perlindungan, yang signifikan terhadap virus corona hingga sebulan.

Lapisan anti-virus revolusioner ini dapat melindungi berbagai permukaan, mulai dari gagang pintu, dan meja selama 90 hari.

Baca Juga: Nekat Mudik Meski Sudah Dilarang, 8 Orang dalam 1 Mobil Travel dari Jakarta Positif Virus Corona

Alat ini dikembangkan oleh ilmuwan Hong Kong.

Para peneliti, mengatakan lapisan itu diberi nama kode MAP-1, memberikan perlindungan signifikan terhadap bakteri, dan virus yang menyebabkan Covid-19.

Para Peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST) mengatakan MAP-1 dapat disemprotkan pada permukaan yang sering digunakan oleh publik, seperti yang disebutkan di awal.

"Tempat-tempat yang sering disentuh, pada saat yang sama bisa menjadi media efektif untuk penularan penyakit," kata Ajun HKUST Professor Joseph Kwan, salah satu peneliti utama.

Lapiran yang terbentuk setelah disemprotkan, memiliki jutaan kapsul nano yang mengadung desinfektan.

Menurut Kwan ini efektif dalam membunuh bakteri, virus, spora bahkan jika lapisan itu mengering.

Baca Juga: 5 Cara Tepat Mengobati Biduran pada Anak dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter, Haruskah Orangtua Khawatir?

Tidak seperti metode desinfektan umum, seperti pembunuh encer dengan alkohol, MAP-1 lebih didorong oleh polimer, yang peka panas.

Merangkum dan melepaskan desinfektan pada kontak manusia, jelas Kwan.

Zat ini tidak beracun, dan aman untuk kulit dan lingkungan kata seorang peneliti.

Mengikuti tes klinis, tahun ini rumah sakit di Hong Kong dan rumah sakit lansia, penelitian ini membutuhkan waktu 10 tahun untuk dikembangkan.

Kini telah tersedia untuk pembelian komersial oleh Germagic, sebuah unit dari mitra industri universitas, Chiaphua Industries Ltd dengan harga 7 Poundsterling (Rp130 ribu).

Lapisan itu disetujui untuk penggunaan resmi dan konsumen massal pada bulan Februari, dan diharapkan akan tersedia di toko-toko Hong Kong bulan depan.

Baca Juga: Ilmuwan Singapura Prediksi Virus Corona di Indonesia Akan Berakhir pada Juni, Seorang Pakar UI Berikan Tanggapan Ini

Dengan bantuan amal, lapisan tidak beracun ini bisa disemprotkan ke sekitar rumah lebih dari seribu keluarga dengan penghasilan rendah di Hong Kong.

"Saya merasa ini telah membuat perlindungan kami semakin kuat dari ancaman virus," kata Law Ha-yu, seorang ibu rumah tangga yang rumahnya disemprot dengan MAP-1.

Para Peneliti mengatakan, pusat perbelanjaan, sekolah dan fasilitas pelatihan olahraga di kota itu telah mendapat semprotan dan lapisan MAP-1.

Artikel Terkait