Tim tersebut juga terdiri dari ilmuwan Harvard, dan artikel mereka telah dirilis dalam platform jurnal online arXiv.org minggu lalu.
"Kami sarankan sebaiknya pendekatan itu dipikir ulang."
Telah dijelaskan sebelumnya, upaya meratakan kurva dilakukan dengan apa yang saat ini di Indonesia berupa himbauan di rumah saja.
Sehingga tempat publik seperti restoran, mall, kedai kopi ditutup kecuali swalayan untuk penuhi kebutuhan rakyat.
Rakyat diminta untuk tetap di rumah agar jumlah infeksi dan kematian baru akan tetap stabil dan tidak melonjak, harapannya agar sistem kesehatan tidak lumpuh.
Sesungguhnya, ide tersebut bukanlah cara untuk mengeliminasi infeksi baru, tapi hanya untuk menghindari ada kasus Corona baru sehingga sistem kesehatan tidak kewalahan.
Tim yang dipimpin oleh Liu Yu mempelajari infeksi harian, penyebaran geografis dari Covid-19, keluaran ekonomi dan transportasi publik di masing-masing negara untuk melihat seberapa efektif kebijakan himbauan di rumah saja tersebut.
Yang mereka jadikan sebagai kunci penting adalah pertukaran antara kontrol epidemi dan perkembangan ekonomi di berbagai negara.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR