Ledakan ini menciptakan tsunami mematikan dengan gelombang setinggi 30 meter.
Seratus enam puluh lima desa pesisir dan pemukiman tersapu dan hancur total.
Secara keseluruhan, Belanda (penguasa kolonial Indonesia pada saat itu) memperkirakan korban tewas mencapai 36.417, sementara perkiraan lainnya melebihi 120.000.
Kapten Kapal Inggris Kastil Norham yang berjarak 40 mil dari Krakatau pada saat ledakan sempat mendokumentasikan kesaksiannya.
“Begitu dahsyatnya ledakan sehingga gendang telinga lebih dari setengah kru saya hancur."
"Pikiran terakhir saya bersama istri tercinta. Saya yakin bahwa Hari Penghakiman telah tiba."
Dalam skala Volcanic Explosivity Index (VEI), letusan Gunung Krakatau berada dalam skala 6.
Sedemikian dahsyatnya letusan tersebut namun masih ada dua gunung api di Indonesia yang letusannya jauh lebih dahsyat dari erupsi Gunung Krakatau 1883.
Yakni Gunung Tambora pada 1815 dan Toba sekitar 73 ribu tahun yang lalu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR