Advertorial

Gawat, Indonesia dan India Disebut Berpotensi Jadi Episenter Baru Pandemi Virus Corona, Ini Alasannya

Mentari DP

Penulis

Setelah Amerika dan Eropa, Asia Tenggara disebut berpeluang menjadi episenter baru pandemi Covid-19. Ini alasannya.
Setelah Amerika dan Eropa, Asia Tenggara disebut berpeluang menjadi episenter baru pandemi Covid-19. Ini alasannya.

Intisari-Online.com - Hari ini, per Sabtu (11/4/2020) pukul 05.00 WIB, kasus virus corona sudah menembus210 negara dan wilayah serta 2 kapal internasional.

Dilansir dari worldmeters.info, jumlah kasus virus corona (Covid-19) d seluruh dunia mencapai1.688.189 kasus.

Dengan angka kematian menjadi102.209 orang dan375.284 kasus lainnya dinyatakan sembuh.

Saat ini, episenter virus corona tak lagi dipegang oleh China. Melainkan oleh Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Juga: Kim Jong Un Bukan Apa-apa, Diktator yang Satu Ini Juga Dikenal Kejam, Pernah Cungkil Mata dengan Pisau hingga Siksa 3.200 Orang

Sebab, limanegara dengan kasus virus corona terbanya datang dari AS dan Eropa.

Tercatat, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah pasien terbanyak saat ini.

Kasus virus corona di AS menjadi495.802 kasus dengan18.430 kasus kematian dan26.822 orang dinyatakan sembu.

Baca Juga: 6 Tahun 'Menghilang' Setelah Suaminya Dieksekusi Mati, Bibi Kim Jong Un Kembali Muncul di Publik, Bahkan Duduk Sejajar dengan Orang yang Bunuh Suaminya

Di urutan kedua ada Spanyol, yang tiba-tiba menyalip Italia.

Dilaporkan total kasus virus corona di Spanyol menjadi157.053 kasus.

Sementara nomor tiga adalah Italia, negara dengan kasus kematian paling tinggi.

Dari 147.577 kasus, 18.849 orang dinyatakan meninggal dunia.

Meski begitu, angka kesembuhan masih lebih banyak dari kematiannya, yaitu 30.455 jiwa.

Selanjutnya ada Prancis dengan124.869 kasus virus corona dan Jerman dengan121.045 kasus.

Namun menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), setelah Amerika dan Eropa, Asia Tenggara disebut berpeluang menjadi episenter baru pandemi Covid-19 jika wabah tidak terkontrol.

Regional Director WHO kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan sebuah media briefingsebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara di Asia Tenggara.

Ia berujar gelombang episenter wabah corona dari Amerika dan Eropa akan menuju Asia Tenggara.

Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih, menyampaikan bahwa potensi pergeseran gelombang episenter wabah ke wilayah Asia Tenggara ini bisa jadi sangat besar jika tidak terkontrol dari sekarang.

Baca Juga: Beda Jauh, Beginilah Kepribadian Kim Jong Un Semasa Sekolah, 'Dia Lucu, Suka Main PS, hingga Pernah Bawa Majalah Dewasa'

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, India di Asia Selatan juga disorot WHO sebagai negara yang padat penduduk.

"Indonesia dan India."

"Apabila epidemi tidak terkontrol di dua negara tersebut, maka kawasan Asia Tenggara menjadi episenter baru (Covid-19) di dunia," kata Diah dalam diskusi daring bertajuk "Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi" pada Kamis (9/4/2020).

Saat ini, episenter ada di Amerika dan Eropa. Di Amerika Serikat, angka kematian bahkan bisa mencapai sekitar 1.000 kematian per hari.

"Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara, termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," ujar dia.

Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi virus corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain.

Termasuk rekomendasi kebijakan dan antisipasi kesehatan, untuk mencegah Indonesia menjadi episenter baru virus corona.

(Ellyvon Pranita)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Pakar Peringatkan, Indonesia dan India Berpotensi Jadi Episenter Baru Covid-19")

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Kehidupan Rakyatnya yang Miskin, Ini Daftar Kekayaan Kim Jong Un, Ada Hotel dengan 105 Lantai dan Warisan 1.000 Pesawat

Artikel Terkait