Mereka tidak memiliki sabun, masker atau hand sanitizer.
Mereka juga tidur dengan satu kamar berisikan 3 atau empat orang berjejal-jejalan.
Tentu, hal tersebut membuat himbauan social distancing bagi mereka sulit dilakukan.
Seorang pelarian dari Somalia mengatakan kepada South China Morning Post, "IOM memberi panduan kepada kami untuk tidak tinggalkan tempat tinggal kami. Namun, kami harus keluar untuk membeli makanan, jika tidak, kami makan apa?"
Hamda saat ini khawatir terhadap kondisi kesehatan ibunya, yang sakit kejang karena telah dipukuli oleh grup teroris al-Shahab di Somalia.
"Aku sangat khawatir karena dia memiliki kondisi kesehatan tidak prima," ujarnya.
"Kami bahkan tidak terlindungi. Tolong berikan kami sabun, maka kami bisa melindungi diri sendiri."
Himbauan IOM tersebut justru membuat mereka stress dan akhirnya mereka meminum pil tidur dan pengobatan untuk mengurangi keresahan mereka.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR