Sementara itu ekuitas Filipina telah jatuh lebih dari 30 persen tahun ini, termasuk penurunan terbesar se-Asia.
Hal ini terjadi setelah stok saham jatuh akibat ketakutan terhadap resesi global.
Dana yang diperdagangkan di bursa yang terdaftar di Amerika melacak pasar Filipina turun dengan rekor 19.5 persen pada hari Senin setelah bursa umumkan penutupan.
"Pelarangan ini akan keluarkan mekanisme sehingga tidak akan dianggap baik oleh investor yang tidak suka aliran dana mereka dibatasi," ujar Manny Cruz, penyusun strategi di Papa Securities.
"Apa yang pasar akan lakukan ketika perdagangan dilanjutkan bergantung pada kondisi pasar global.
"Kami akan melihat penjualan tajam jika pelemahan global terus berlanjut dan serangan balik yang tajam seharusnya ada untuk menjadi langkah pemulihan di seluruh dunia," ujar Cruz.
Menutup pasar selama krisis sangatlah jarang tetapi bukan tidak pernah dilakukan.
Pasar bursa Amerika telah ditutup hampir Seminggu setelah serangan teroris pada 11 September 2001.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR