Pheromones dihasilkan kelenjar apocrine keringat yang banyak terletak di area kemaluan.
Itulah mengapa mencukur rambut kemaluan adalah sepenuhnya keputusan setiap orang.
Mereka yang berhak menentukan apakah ingin mencukur rambut kemaluan atau tidak.
Mencukur rambut kemaluan bagi pria dan wanita
Konsep yang lebih umum berkembang adalah mencukur rambut kemaluan identik dengan wanita.
Rasanya lebih jarang ada pria yang datang ke salon untuk mencukur rambut kemaluan.
Sebenarnya baik pria dan wanita sama-sama punya pilihan untuk mencukur rambut kemaluan mereka.
Baca Juga: Benarkah Ada Hubungan Antara Rambut Kemaluan dengan Tingkat Libido Seseorang?
Hanya saja, pria lebih sering mencukur rambut kemaluan sendiri di rumah. Sementara wanita kerap mempercayakan pada terapis khusus di salon.
Menariknya, tren mencukur rambut kemaluan bagi wanita ini sempat naik daun pada tahun 2000.
Kala itu, salah satu episode serial Sex and the City berjudul “Brazilian” memotret dengan jeli tren mencukur rambut kemaluan dengan cara brazilian waxing.
Bijak mencukur rambut kemaluan
Ketika sudah matang memutuskan untuk mencukur rambut kemaluan secara berkala, tentu ada pertimbangan tersendiri yang mendasarinya.
Misalnya, rambut kemaluan dirasa kurang nyaman dan mengganggu. Atau berdasar atas kesepakatan dengan pasangan.
Satu hal yang pasti, anggapan bahwa rambut kemaluan tidak higienis salah total.
Meskipun kerap menjadi tempat berkumpulnya keringat, bakteri, hingga minyak, namun rambut kemaluan tetap higienis selama selalu dibersihkan dengan air saat mandi.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diketahui tentang Merawat Rambut Kemaluan Wanita
Tak perlu memberikan sabun khusus untuk membasuh rambut kemaluan. Mencuci dengan air saja sudah cukup.
Dikhawatirkan jika menggunakan sabun khusus, PH alami area kemaluan bisa terganggu.
Selain itu, pertimbangkan juga beberapa risiko jika mencukur rambut kemaluan tidak dilakukan dengan tepat:
1. Luka
Banyak cerita terjadinya luka atau cedera saat mencukur rambut kemaluan. Keluhan terbesar adalah mengalami luka gores karena terkena alat cukur, disusul dengan keluhan rasa terbakar hingga ruam.
2. Infeksi
Jangan kaget bahwa mencukur rambut kemaluan juga dapat menyebabkan infeksi.
Seperti yang disebutkan di atas, rambut kemaluan melindungi tubuh dari bakteri atau mikroorganisme jahat yang mungkin masuk.
Baca Juga: Duh! 30 Tahun Menolak Mencukur Kumisnya, Begini Panjang Kumis Pria Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR