Para peneliti dari Mayo Clinic di Rochester, MN, mulai memahami bagaimana dokter merawat MBC di Amerika Serikat, dan faktor-faktor apa yang mungkin mengarah pada hasil yang lebih baik.
Mereka melakukan salah satu studi terbesar untuk menyelidiki MBC hingga saat ini, dan baru-baru ini menerbitkan hasilnya di jurnal Cancer.
Untuk menyelidiki, para ilmuwan mengakses data dari National Cancer Database.
Mereka meneliti catatan pria yang didiagnosis dengan kanker payudara stadium 1-3 dari 2004-2014.
Secara total, penelitian ini memasukkan data dari 10.873 pria.
Usia rata-rata diagnosis adalah 64, dan 51% diagnosis terjadi antara usia 50 dan 69 tahun. Hanya 15% yang menerima diagnosis sebelum usia 50 tahun.
Mereka menemukan bahwa 24% pria menjalani operasi konservasi payudara dan 70% pria menerima terapi radiasi.
Mengapa wanita menghadapi risiko penyakit jantung yang lebih tinggi setelah kanker payudara?
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa setelah menyelesaikan perawatan kanker payudara, beberapa wanita memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Mereka juga menunjukkan bahwa 44% dari orang-orang dengan MBC menerima kemoterapi, dan 62% dari mereka yang tumornya mengekspresikan reseptor estrogen menerima terapi anti-estrogen.
Selama 10 tahun, para peneliti mencatat peningkatan yang stabil dalam tingkat mastektomi total dan mastektomi profilaksis kontralateral, yaitu ketika seorang ahli bedah mengangkat payudara yang sehat sebagai tindakan pencegahan.
Mereka juga mengukur peningkatan dalam pengujian genom pada tumor dan peningkatan penggunaan terapi anti-estrogen.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Faktanya Kanker Payudara Juga Mengintai Pria, Kenali Faktor Risikonya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR