Advertorial
Intisari-Online.Com -Selama ini kebanyakan orang masih beranggapan bahwa kanker payudara hanya bisa dialami wanita, padahal kanker payudara juga mengintai pria.
Kanker payudara pada pria tak sepopuler jenis kanker lainnya seperti kanker prostat atau kanker pariu-paru.
Angka kejadian kanker payudara pada pria relatif tidak banyak, sekitar 1 hingga 5 persen dari seluruh kasus kanker payudara.
Sehingga jika ada 100 orang penderita kanker payudara, hanya 1 sampai 5 orang yang berjenis kelamin pria.
Sehingga maklum orang-orang masih suka beranggapan aneh jika ada pria yang mengidap kanker payudara.
Meski begitu, tetap saja artinya kanker payudara bisa mengincar pria dan wanita.
Kanker payudara pada pria mulai banyak dibicarakan dan dikenal setelah musisi senior Melky Goeslaw, ayah Melly Goeslaw, berpulang beberapa tahun lalu setelah mengidap kanker payudara dan pru-paru.
Kanker payudara pada pria tidak berbeda jauh dengan kanker payudara pada wanita.
Faktor penyebab, sifat tumbuh kembang sel, pemeriksaan diagnostik, hingga pencegahan dan terapinya sama.
Hal yang membedakan hanyalah jenis kelamin inang yang ditumbuhi kanker. Artinya, jika berbicara kanker payudara pada pria, sebetulnya sama saja jika bicara kanker payudara pada wanita.
Faktor risiko kanker payudara pada pria
Dibanding wanita, pria punya risiko kanker payudara lebih rendah.
Sebab, pria tidak dihadapkan pada masalah telat hamil, minum pil kontrasepsi, siklus haid yang kacau, dan sejenisnya.
Meski begitu, pria tetap punya faktor risiko, yang pertama adalah faktor genetik.
Seorang pria akan memiliki risiko kanker payudara jika dalam keluarganya terdapat riwayat kanker. Semua jenis kanker, baik kanker paru-paru, prostat, rahim, maupun payudara.
Namun ini adalah masalah risiko, sehingga tidak berarti ia pasti akan terkena kanker.
Menurut dr Sutjipto, Sp.B (K) Onk., dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, faktor genetik punya peran 5-7 persen.
Selain itu, pada pria yang memiliki kelainan yang disebut gynecomastia, yaitu pertumbuhan kelenjar susu yang aktif pada pria setelah akil balig, risiko kanker payudara juga meningkat.
Selain karena kelainan tadi, payudara yang montok pada pria karena obesitas juga perlu diwaspadai.
Karena obesitas juga merupakan salah satu faktor risiko kanker seseorang.
Dokter Sutjipto juga menjelaskan kanker payudara pada pria biasanya menyerang pada usia di atas 50 tahun.
Ini juga yang merupakan pembeda, pada wanita, kanker payudara bisa menyerang yang usianya lebih muda misalnya di usia 30 tahun.
Faktor selanjutnya yaitu ketidakseimbangan hormonal. Hormon yang mengendalikan Adam dan Hawa berbeda.
Kanker payudara bersifat hormonal dependent, dipengaruhi oleh aktivitas hormonal.
Ketidakseimbangan hormon yang terjadi misalnya karena ada gangguan organ hingga pemakaian obat-obat estrogenik jangka panjang akan meningkatkan risiko kanker payudara pada pria.