Dia dipulangkan setelah delapan jam, meski tidak diizinkan oleh petugas medis, karena ibunya menginginkannya pulang.
Pada 26 Agustus, ibunya menemukan bahwa bayinya, Reyhana, itu menangis terus-menerus.
Kemudian bayi mungil itu dibawa ke Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak, di situlah diketahui bahwa bayi itu memiliki tengkorak yang retak.
Rumah sakit memberi tahu polisi dan MSF tentang kasus ini, demikian dilansir dari The Straits Times.
Seorang petugas perlindungan anak menyarankan agar Reyhana diawasi oleh setidaknya dua orang dewasa, jika dia berada di bawah perawatan keluarga.
Reyhana pulang dari rumah sakit pada 9 September.
Pada 12 Oktober, Nyonya Nurraishah meninggalkan rumah sekitar pukul 10.20 pagi untuk tes pengawasan obat, setelah memberi makan dan menyusui bayinya, yang minum sekitar setengah dari susu dalam botolnya.
Dia memberikan Reyhana kepada ayahnya, Shiddiq dan menyuruhnya agar bayinya dapat bersendawa dengan benar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR