Shiddiq kemudian memberi makan bayinya, Reyhana, dengan duduk menyilangkan kakinya.
Dia menempatkan kepala bayinya itu di tangan kanannya, dan memegang botol susu dengan tangan kirinya.
Anak itu tidak mau minum, bahkan menangis sekitar dua menit hingga akhirnya tidak memberikan respon lagi.
Ayahnya meletakkannya di tempat tidur dan menepuk punggungnya.
Kakek si bayi, Mahzan Ahmad (57) kembali ke rumah ketika menemukan cucunya itu tidak bernapas, tetapi denyut nadinya masih ada.
Dia mulai memberikan CPR dengan kompresi dada.
Sementara ibunya mendapat pesan teks dari suaminya dan segera naik taksi untuk pulang, kemudian dia melakukan CPR hingga polisi dan paramedis tiba.
Setelah kematian Reyhana, penyelidik polisi melakukan tes pendeteksi kebohongan pada Nurraishah, Shiddiq, dan Mahzan, kata Inspektur Won.
Shiddiq gagal tes dan mengakui menjatuhkan bayi pada 26 Agustus.
Dia menggendongnya di dek kosong blok HDB saat bermain dengan ponselnya, ketika dia melihat empengnya jatuh dan mencoba mengambilnya.
Saat sang ayah mencoba mengambil empeng yang terjatuh inilah, bayinya pun jatuh dengan bagian kepala menyentuh tanah.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR