Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang ayah yang memproklamirkan diri sebagai workaholic alias gila kerja mengalami satu titik dalam hidupnya yang mengubah sudut pandangnya secara keseluruhan.
Dalam posting yang sekarang viral di LinkedIn, pendiri perusahaan teknologi JR Storment mengungkapkan sakit hatinya setelah kematian salah satu putra kembarnya yang baru berusia 8 tahun.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (6/9/2019), Storment mengaku bahwa hidupnya dihabiskan dengan bekerja dan bekerja sejak ikut mendirikan start-up manajemen cloud berbasis di Portland, Cloudability, pada tahun 2011.
2011 adalah tahun yang sama dengan kelahiran sepasang putra kembarnya, Oliver dan Wiley.
Namun semuanya berubah minggu lalu.
Pada pagi hari sebelum kematian putranya terjadi, Storment bangun tidur sangat pagi untuk mempersiapkan meeting di kantornya.
Saking fokusnya terhadap pekerjaan, dia berlari keluar dari pintu tanpa berpamitan kepada anak-anaknya.
Dia menyelesaikan dua panggilan kerja dalam perjalanan ke kantor sebelum teleponnya berbunyi untuk ketiga kalinya.
Namun panggilan ke tiga itu ternyata datang dari sang istri, Jessica.
Di tengah-tengah meeting, suasana berubah menjadi dingin dan sunyi saat Jessica yang berada di ujung telepon berkata 'Wiley meninggal.'
Beberapa saat sebelumnya, Storment sedang membanggakan bagaimana dirinya menjalani tiada hari tanpa bekerja, bahwa dia bekerja 24 jam seminggu selama lebih dari 8 tahun dan itu mendulang kesuksesannya.
Namun saat mendengar putranya meninggal, Storment buru-buru berlari keluar pintu kantor dan mengendarai mobilnya pulang ke rumah.
Rumahnya dipenuhi pihak berwenang yang melakukan penyelidikan.
"Mereka mengizinkan saya untuk pergi ke geladak yang menghadap ke kamar anak-anak untuk mengintip melalui jendela kaca geser," kata Storment.
"Wiley berbaring di tempat tidurnya dengan selimut rapi, ia tampak tertidur lelap.
Baca Juga: Animal Flow: Memadukan Gerakan Binatang demi Tubuh Bugar
"Saya meletakkan tangan saya di kaca dan sadar telah kehilangan Wiley."
Wiley meninggal karena epilepsi masa kanak-kanak ringan.
Dalam minggu-minggu sejak kematian Wiley, Storment mengatakan dia tidak bekerja dan menghabiskan waktu-waktunya bersama keluarga.
Storment membimbing mereka melalui masa-masa sulit ini dan bahkan sempat berpikir untuk berhenti bekerja.
"Tetapi saya percaya pada kata-kata Kahlil Gibran: Pekerjaan itu cinta yang terlihat."
"Bagi saya, kalimat itu merupakan bukti seberapa banyak kita belajar, tumbuh, dan menawarkan sesuatu melalui pekerjaan yang kita lakukan. Tetapi bekerja harus seimbang dengan kehidupan dan saya lalai akan hal itu."
Storment sangat menyesal setelah kematian Wiley, betapa Wiley memiliki cita-cita yang besar untuk anak seusianya.
Wiley ingin tumbuh dan menjadi seperti ayahnya dengan memiliki bisnis sendiri suatu hari nanti dan berbagi hidup dengan wanita yang ia cintai kelak.
Bahkan Wiley sudah merancang tentang bisnis makanan smoothie, operasi headset realitas virtual dan perusahaan pesawat ruang angkasa.
Namun apa yang sangat menyayat hati Storment adalah saat dia menandatangani akta kematian Wiley.
Di sana tertulis Nama: Wiley Storment, Pekerjaan: Tidak pernah bekerja, Status Perkawinan: Tidak pernah kawin."
Itu adalah dua ha yang sangat ingin dilakukan oleh Wiley.
Atas apa yang menimpa Storment ini, dia mendorong para orang tua yang terlalu sibuk bekerja untuk membagi waktu dengan kehidupan rumah.
Karena manusia hidup begitu singkat dan tak dapat kembali memutar waktu.