Advertorial
Intisari-Online.com -Aktris senior Ria Irawan dikabarkan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena sel kankernya kembali aktif dan mengalami metastasis.
Menurut Dewi Irawan, kakak Ria Irawan, artis tersebut sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Salemba, Jakarta Pusat, sejak Minggu (1/9/2019).
Sebelumnya Ria Irawan dinyatakan sembuh dari kanker getah bening, namun sel kankernya kembali aktif hingga harus menjalani perawatan intensif kembali.
Melansir Tribunnews.com, Sabtu (7/9/2019), sel kankernya kini telah menyebar ke otak dan paru-paru.
"Iya (menyebar), itu metastasis," kata Dewi menjelaskan kondisi adiknya seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Melansir Canadian Cancer Society, metastasis atau kanker sekunder adalah kondisi ketika sel kanker menyebar dari lokasi pertama sel itu berkembang.
Seperti kasus Ria Irawan, kanker metastasis dapat berkembang beberapa tahun setelah diagnosis pertama kanker.
Perawatan kanker metastasis biasanya lebih sulit daripada kanker yang tidak menyebar dan merupakan salah satu kondisi yang berbahaya bagi penderita kanker.
Namun sayangnya ada beberapa kondisi yang ternyata bisa mempercepat penyebaran sel kanker dalam tubuh pasien.
Salah satu kondisi yang mempercepat penyebaran sel kanker karena faktor psikologi yaitu stres.
Melansir medicalexpress.com, penelitian yang dilakukan pada hewan yang mengalami kondisi kanker payudara menemukan hubungan antara stres dan kanker metastasis.
Mereka mendapatkan bahwa metastasis meningkatkan aktivitas dari reseptor kortisol glukokortikoid (GR) yang memediasi efek dari hormon stres seperti kortisol.
Para ilmuwan menemukan bahwa peningkatan kadar hormon stres mengaktifkan GR yang mengakibatkan peningkatan kolonisasi dan heterogenitas sel kanker.
Mengurangi kemanjuran kemoterapi
Selain mempercepat penyebaran sel kanker, GR juag memediasi efek dari turunan sintetis kortisol seperti dexamethasone yang biasa digunakan untuk perawatan dari efek samping kemoterapi,
Para ilmuwan mendapat kelompok tikus yang mengalami kanker metastasis, kemanjuran obat kemoterapi paclitaxel menjadi menurun ketika diberikan dengan dexamethasone.
Temuan ini menunjukkan bahwa perlu kehati-hatian dalam meresepkan hormon glukokortikoid untuk pasien kanker (dalam penelitian kanker payudara).
Tak hanya fokus pada sel kanker
Melansir NCBI, perawatan kanker metastasis tak hanya harus ditargetkan pada sel kankernya, tapi juga pada hal lain yang berkontribusi pada pertumbuhan progresif sel kanker.
Pasalnya, faktor psikososial seperti stres dan depresi serta kurangnya dukungan sosial bisa menjadi faktor risiko perkembangan kanker.
Studi klinis telah menunjukkan hubungan antara tingkat dukungan sosial yang lebh tinggi dan tingkat VEGF (molekul yang menstimulasi migrasi sel) yang rendah pada pasien kanker ovarium.
Depresi dan kualitas hidup juga berkaitan dengan VEGF kanker kolokteral.
Dengan demikian, berbagai faktor psikososial telah dikaitkan dengan faktor penyebaran sel kanker.
Sehingga, selain mendapat perawatan untuk menghancurkan sel kanker, dukungan sosial dari orang-orang terdekat juga sangat berharga bagi pasien kanker.