Intisari-Online.com – Ketika Anda membeli makanan, terutama bila Anda jajan di pinggir jalan, pernahkah Anda perhatikan apa yang dipakai untuk mengemas barang jajanan tersebut?
Salah satu jajanan yang biasa kita temui di perkampungan penduduk adalah Roti Bakar Bandung.
Selain “mangkal” atau berjualan di satu tempat, para penjual kudapan ini sering berkeliling ke pemukiman padat penduduk di Ibu kota untuk menjajakan dagangannya.
Dengan pilihan rasa cokelat, stroberi, keju, nanas atau kombinasi keempatnya, dipadu olesan mentega dan susu kental manis, Roti Bakar Bandung acap kali menggugah selera para pecinta kuliner.
Baca Juga: Sering Dianggap 'Kampungan', 4 Bungkus Makanan Ini Justru Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan
Namun, di balik menarik dan lezatnya kudapan ini, tersimpan potensi bahaya bagi si penikmat.
Penyebabnya, bukan dari kualitas roti, selai, dan bahan-bahan lain, tapi media pembungkus.
Ya, seperti diketahui, banyak penjual Roti Bakar Bandung yang biasa membungkus kudapan itu dengan kertas.
Masalahnya, tak hanya kertas polos atau khusus pembungkus makanan, kadang-kadang ada pedagang yang memakai kertas koran dan buku bekas.
Baca Juga: Waduh, Ternyata Bungkus Makanan Cepat Saji Berbahaya Bagi Kesehatan! Kenapa Ya?
Dilansir laman Healthsite, Rabu (14/10/2015), makanan yang ditiriskan, disimpan atau dibungkus koran bisa menyebabkan kanker.
Ini lantaran koran dicetak menggunakan tinta yang mengandung logam berat Pb (timbal).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR