Advertorial

Animal Flow: Memadukan Gerakan Binatang demi Tubuh Bugar

Agus Surono
,
T. Tjahjo Widyasmoro

Tim Redaksi

Pada masa dulu, dunia binatang memberi inspirasi. Kita bisa menelusuri dari sejumlah prasasti. Pada masa kini, hal itu masih juga terjadi. Animal Flow menjadi bukti.
Pada masa dulu, dunia binatang memberi inspirasi. Kita bisa menelusuri dari sejumlah prasasti. Pada masa kini, hal itu masih juga terjadi. Animal Flow menjadi bukti.

Intisari-Online.com - Di depan Rocca Space, salah satu sisi lingkar Stadion Gelora Bung Karno, di malam yang baru saja turun di awal Juli 2019, sekitar 30 orang melakukan gerakan-gerakan seperti binatang di atas matras mereka. Hampir semua gerakan cenderung merayap atau tengkurap dengan bertumpu pada kedua kaki dan tangan.

“Wah, susah juga ya? Padahal tadi lihatnya sederhana saja,” kata seorang peserta begitu menjajal gerakan yang barusan dicontohkan oleh sang instruktur, Rachmat Rukmantara.

Gerakan itu berawal dari posisi seperti merangkak. Hanya saja kedua dengkul harus diangkat setinggi sekitar 2,5 cm dari permukaan matras. Posisi punggung lurus sejajar permukaan matras. Sementara tumpuan pada kaki harus jinjit. Mirip ballerina.

Jika posisi seperti merangkak tadi sudah betul, maka angkat kaki kiri dan tangan kanan bersamaan selama sekitar 15 hitungan. Tanpa mengubah posisi punggung yang tetap mendatar. Lalu bergantian dengan mengangkat kaki kanan dan tangan kiri. Sama, 15 hitungan juga.

Dalam gerakan lain, kali ini berkebalikan dari gerakan tadi. Posisinya kita seperti duduk santai di rerumputan dengan kedua telapak tangan di belakang pantat menahan punggung yang condong ke belakang.

Mirip dengan gerakan pertama yang mengangkat dengkul, kali ini pantat yang diangkat. Posisi pantat sendiri berada di tengah-tengah antara telapak kaki di depan dan telapak tangan di belakang tubuh. Lalu angkat salah satu telapak kaki selama 15 hitungan. Ganti dengan telapak kaki satunya dengan hitungan yang sama.

Gerakan-gerakan lain dilakukan dengan pola yang sama. Posisi tubuh rendah. Hampir tidak ada posisi tubuh berdiri tegak. Maklumlah, semua gerakan itu berbasiskan gerakan binatang. Makanya, latihan (workout) itu diberi nama Animal Flow.

Komplet

Animal Fow merupakan program kebugaran yang inovatif. Diciptakan oleh Mike Fitch dari AS sekitar 12 tahun silam, latihan olah tubuh ini mulai populer di kawasan Asia Tenggara. Jika mencari video tentang gerakan animal flow di YouTube, salah satu yang dimunculkan adalah “Animal Flow for Beginners” dari Move with Mya dari Thailand. Selain Thailand, Animal Flow juga mulai populer di Filipina, Malaysia, dan Singapura.

Di Indonesia masih dalam tahap perkenalan. Seperti yang dilakukan oleh Rocca Space tadi dengan menggandeng Coach Rachmat Rukmantara yang sudah memiliki sertifikat melatih level 1. Rukmantara termasuk pionir pelatih Animal Flow di Indonesia. Ia berkenalan dengan Animal Flow saat mengikuti pelatihan Spartan di Malaysia.

“Setiap hari mereka (murid Spartan – Red.) melakukan Animal Flow dulu. Saya penasaran. Soalnya gerakan-gerakannya komplet. Mobility ada. Strength ada. Flexibility ada,” kata Rukmantara mengingat kejadian di November 2018 itu.

Menurut sang pencipta, Mike Fitch, animal flow memang mengombinasikan senam, yoga, dan breakdance dengan unsur-unsur binatang diselipkan. Tentu saja karena unsur binatang tadi, hampir semua gerakan “berbasiskan tanah”alias merangkak.

Kata kunci lain dari Animal Flow adalah gerakan yang multi-planar atau merujuk pada tiga macam gerakan yang bisa dilakukan badan. Yakni sagittal (gerakan maju dan mundur), frontal (samping menyamping), dan transversal (gerakan memutar). Gerakan multi-planar setidaknya menggabungkan minimal dua gerakan tadi. Karena bergerak multi-planar dalam sekali “napas” maka muncullah aliran gerakan. Flow.

Saat pertama kali melihat Rukmantara mendemonstrasikan beberapa gerakan Animal Flow ini, saya membatin, “Ah, gampang juga gerakannya”. Tak perlu alat apa pun untuk melakukan Animal Flow ini. Toh hal itu tak mengurangi tantangan yang ada. Setelah saya mencoba beberapa bulan kemudian tentunya. Saat mencoba gerakan yang didemokan dulu, ternyata susah juga saat melakukannya.

YouTube kurang detail

Seperti yang dikatakan oleh Rukmantara tadi, kepada PopSugar pun Mike mengatakan bahwa manfaat melakukan Animal Flow sangat luas. “Animal Flow memberi Anda kesempatan untuk melatih semua kemampuan tubuh manusia yang berbeda, seperti kekuatan, daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, mobilitas, dan koordinasi,” kata Mike. Pada sebagian besar program kebugaran biasanya hanya melatih satu atau dua kemampuan tubuh tadi.

Dengan melatih semua kemampuan tadi, maka Animal Flow sangat membantu bagi mereka yang sedang melatih kekuatan atau sedang melakukan CrossFit. Terlebih untuk aktivitas yang sedang hit saat ini: lari! Aktivitas ini membutuhkan mobilitas dan fleksibilitas yang tinggi agar terhindar dari cedera dan berlari dengan efisien.

Sedangkan untuk yogi (praktisi yoga) yang membutuhkan lebih banyak kekuatan dan daya regang, Animal Flow sangat membantu. “Sebagai seorang guru yoga yang telah melakukan yoga bertahun-tahun, saya sudah membuktikan hal ini. Animal Flow dapat menggabungkan beberapa elemen yoga, tetapi dalam gerakan yang sama sekali berbeda dan menawarkan kekuatan tambahan,” tambah Mike.

Akan tetapi, Animal Flow bisa dipraktikkan oleh semua orang. “Sangat bagus untuk semua orang,” jamin Christian Favor, pelatih pribadi di Equinox (https://www.equinox.com) yang disetujui oleh Mike. Alasannya, setiap gerakan dapat mundur atau maju, sehingga sesuai untuk semua orang. Tak masalah mereka pria, wanita, tua, muda, baru berlatih kebugaran, atau penganut kebugaran musiman.

Sayangnya, untuk memperoleh manfaat maksimal ini di Indonesia masih menjadi kendala karena masih sedikitnya instruktur yang bersertifikat. Rukmantara sendiri sedang mengambil kursus level 2 setelah menamatkan level 1 pada Februari 2019 kemarin. Menurut Mike, sampai 2018 sudah ada 100 workshop di seluruh dunia.

“Di Asia, lumayan perkembangannya. Singapura, Malaysia, China, Thailand, Filipina. Mereka punya master-master yang bisa melatih di seluruh dunia. Indonesia belum ada. Butuh sekitar 12 tahun untuk menjadi master. Di Jakarta ada beberapa pusat kebugaran yang mulai memperkenalkan gerakan-gerakan ini. Mungkin mereka belajar lewat YouTube. Cuma, kalau belajar lewat YouTube ada detail-detail yang tidak tersampaikan. Berbeda kalau kita ikut workshop. Penjelasannya sangat detail,” kata Rukmantara.

Ya, saya merasakan sendiri mengikuti instruksi Rachmat Rukmantara saja belum tentu benar gerakannya apalagi melihat Youtube. Terlihat sederhana tapi sulit saat mempraktikannya. Sebagai sebuah bentuk latihan kebugaran, Animal Flow ini memang sangat efisien.