Salah satu pemicunya adalah pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik. Kelebihan berat badan tersebut bisa menyebabkan kerja jantung makin berat.
Lemak yang menumpuk di area perut juga akan melepaskan zat-zat kimia yang memicu terjadinya peradangan, yang memicu timbunan plak di sekitar arteri sehingga sirkulasi darah tersumbat. Akibatnya adalah serangan jantung.
Usia merokok makin dini
Memang jumlah perokok secara umum telah menurun, terutama pada pria berusia di atas 50 tahun.
Namun, pada kelompok usia 25-44 tahun, jumlahnya tetap, bahkan meningkat. Para ahli menyebut, hanya dibutuhkan sebatang rokok sehari untuk membuat risiko seorang pria terkena penyakit jantung koroner naik 50 persen.
Kebanyakan orang mengira efek buruk rokok dapat ditekan jika mereka mengganti rokoknya dengan vape, padahal rokok elektrik tersebut tidak lebih baik.
Kemungkinan terkena penyakit jantung gara-gara merokok vape naik 40 persen dibanding pada bukan perokok.
Stres di usia muda
Baca Juga: Ini 7 Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Jus Mengkudu, Termasuk Baik untuk Kesehatan Jantung
Setiap generasi menganggap menjalani kehidupan yang penuh tekanan. Namun, data menunjukkan, orang berusia 22-39 tahun merupakan kelompok yang tingkat stresnya paling tinggi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR