"Tahun ini dan tahun depan pendapatan kami akan berkurang karena produksinya berkurang, tetapi tahun 2021 akan menanjak kembali dan tahun 2022 kembali normal," lanjutnya.
Tahun 2022 perusahaan akan bisa menambang 200.000 ton ore per harinya, sedangkan tahun ini dan tahun depan hanya 120.000 ton ore per hari.
Yang jelas, saat ini kontributor produksi terbesar berasal dari tambang bawah tanah, sedangkan Grasberg akan berakhir masa penambangannya tahun ini.
"Tahun 2022 sudah bisa sampai 200.0000 ton ore, 2021 mungkin hanya 60juta ton per tahun. Sedangkan tahun 2020 masih rendah sekitar 40 jutaan ton per tahun," tutupnya.
(Andy Dwijayanto)
Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Produksi Freeport Indonesia tahun 2019 dan 2020 akan turun hingga 50%".
Baca Juga: BPK Temukan Kerugian Rp185 Triliun, Proses Divestasi Saham Freeport Terancam Gagal
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR