Dalam bencana ini, Ogaki-cho menjadi salah satu daerah paling terpukul, akibat tsunami melanda seluruh kota, dan lebih dari 860 orang kehilangan nyawa dan 421 orang hilang.
Melihat seluruh kota sakit, Sasaki membuka bilik telepon ini untuk umum dia berharap setidaknya meringankan rasa sakit hati orang-orang.
Sejak saat itu, orang-orang datang kesini untuk berbicara dengan almarhum melalui telepon tersebut, pesan tersebut akan disampaikan oleh angin kepada orang yang meninggal.
NHK TV membuat sebuah dokumenter di mana orang-orang berbicara pada almarhum, misalnya seorang nenek menceritakan cucunya pada suaminya yang telah meninggal dia sering memanggilnya dengan telepon ini.
"Hei, kakek apa kabar? Aku kelas empat sekarang, kamu tidak perlu memikirkannya."
"Kakek, aku sudah menyelesaikan PR, kita semua sangat baik disini."
Source | : | Toutiao |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR