Tetapi ada alasan di mana begitu banyak orang datang. Konon telepon ini bisa menghubungkan mereka untuk berbicara dengan orang yang sudah meninggal.
Orang yang membangun bilik ini adalah pria bernama Sasaki, dia menyebutnya telepon angin. Karena saluran telepon ini tidak dapat mengirimkan suaranya sendiri, namun melalui angin.
Pada 2010, Sasaki kehilangan sepupunya. Untuk meratapi orang yang dicintainya, dan menenangkan rasa sakitnya, dia membangun bilik telepon tersebut.
Kemudian, dia berbicara dengan telepon ini seolah sepupunya tidak pernah pergi.
Pada saat itu, bilik telepon ini hanya sebagai tempat yang meluapkan kesedihan Sasaski pada satu orang, namun seketika banyak orang juga pergi kesini.
Pada 11 Maret 2011, gempa berkekuatan 9.0 SR terjadi di Pasifik Barat yang dikenal sebagai gempa Jepang 311.
Baca Juga: Bukan untuk Sambal, Tapi Cabai Jawa Bisa Obati Lesu sampai Sakit Perut
Source | : | Toutiao |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR