Intisari-Online.com - Kematian adalah jurang yang memisahkan antara kehidupan dan kematian.
Bagi sebagian agama meyakini bahwa masih ada kehidupan setelah kematian, namun sebagian orang tidak merelakan kematian itu datang.
Mungkin begitulah yang dirasakan oleh orang tua yang kehilangan anaknya ini.
Melansir China Economic Net melalui Toutiao Senin (24/6/2019), seorang gadis bernama Matherine asal Thailand yang meninggal diawetkan oleh ibunya.
Ketika berusia 2 tahun, dia didiagnosis menderita kanker otak langka. Hal itu membuatnya menderita pada usia yang masih sangat belia.
Orang tuanya yang merupakan insinyur klinis memahami hal itu. Waktu yang tersisa untuk putrinya sangat sedikit.
Source | : | China Economic Net |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR