Benci yang mengakar
John benci pedofil, apalagi pedofil homoseksual.
Ketika berumur delapan tahun, ia dilecehkan kakak laki-laki temannya di rumahnya sendiri.
Mimpi buruk itu mengikuti bertahun-tahun, tapi tak pernah ia ungkapkan pada siapa pun.
Ia malu sekaligus marah.
Tapi kemarahan John punya penyaluran lain.
Sejak kejadian itu, John mengumpulkan serangga di sekitar rumahnya.
Serangga apa pun bisa, meskipun favoritnya adalah laba-laba punggung merah yang bersarang di bawah rumahnya.
Serangga-serangga itu bukan untuk dipelihara.
John akan menjatuhkannya ke dalam berbagai botol cairan—minyak rem, asam klorida, asam nitrat, dan klorin—lalu mencatat mana saja yang paling efisien membunuh mangsanya; bahan itu yang akan John gunakan lagi di penyiksaan selanjutnya.
Ibu dan ayah John hanya tahu anaknya yang juara kelas dan rajin di sekolah ini suka iseng mengadakan “percobaan kimia” di belakang rumahnya.
Baca Juga: Jika Ada Orang yang Membenci Anda Tanpa Alasan, Jangan Terlalu Galau, Itu Sudah Hukum Alam
Terkadang terdengar John menjerit kesenangan dan tertawa terbahak-bahak bersama seorang teman kecil jika tubuh serangga tangkapannya menggelepar kencang atau hancur dengan cepat.
Kebencian John akan pedofil homoseksual yang terpendam lama kembali membara ketika ia dan istri pertamanya pindah rumah ke Salisbury North pada Desember 1991.
Saat itu ia berusia 25 tahun.
Di daerah pinggiran Adelaide itu ia bertemu dengan Barry Lane dan Robert, sepasang kekasih sesama jenis yang tinggal dekat rumahnya.
Semula John ingin memperlihatkan kebenciannya pada Barry dan Robert.
Rencananya berubah ketika sadar Barry terlihat jauh lebih tua dari Robert.
Tidak butuh waktu lama bagi John yang tampak ramah untuk mengorek cerita dari Robert bagaimana ia dan Barry bisa berpacaran.
Pasangan ini sering dirundung beberapa tetangga yang homofobia, sehingga mendapat teman bicara adalah hal yang menyenangkan bagi Robert dan Barry.
Robert bercerita bahwa pada umur 7 tahun, ia mencoba bunuh diri karena dilecehkan anak remaja kerabat keluarga.
Meskipun ia gagal meninggal dengan menenggak obat tidur ibunya, Robert yang periang berubah jadi pendiam dan takut dengan anak remaja laki-laki.
Baca Juga: Ngeri! Seorang Wanita Diciduk Karena Terbukti Lakukan Praktik Pedofilia di Tempat Penitipan Anak
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR