Advertorial
Intisari-Online.com – Pada Maret 2015, seorang bayi perempuan di Amerika berusia 10 minggu, Nevaeh Marie Landell, meninggal karena keracunan air.
Orangtuanya didakwa membunuhnya karena mengencerkan ASI dengan air minum.
Herbert George Landell dan Lauren Heather Fristed, orangtua sang bayi, memberikan ASI bayi mereka dan air yang dicampur bersama, merampas nutrisi dari ASI itu, klaim jaksa penuntut.
Orang tua Nevaeh diduga juga menolak untuk mendapatkan perawatan medis ketika dia sakit, mengutip kepercayaan agama mereka.
Baca Juga: Catat! Inilah Tanda-tanda Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Menghentikan Puasanya!
Ketika akhirnya mereka membawa bayi mungil itu ke rumah sakit, sudah terlambat.
Menurut surat perintah penangkapan itu, mengencerkan ASI membuat penurunan kadar elektrolit dan natrium Nevaeh, dan membuat otaknya membengkak.
Kedua orangtua Nevaeh didakwa dengan kekejaman tingkat pertama pada anak-anak, dan kekejaman tingkat kedua pada anak-anak.
Laporan berita AS menyatakan bahwa keduanya berada di penjara tanpa diborgol, demikian dilansir dari sg.theasianparent.
Selalu miris bila mendengar kisah-kisah seperti itu, apalagi ketika cukup jelas bahwa Nevaeh seharusnya tetap hidup seandainya orangtuanya lebih terdirik untuk merawat dan memberi makan bayi yang masih kecil.
Apa aturannya ketika memberi air pada bayi yang disusui di bawah enam bulan? Apakah bayi membutuhkan ASI dan air? Apakah ASI memberikan hidrasi yang cukup untuk bayi?
Apakah bayi yang disusui membutuhkan air?
Ahli laktasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan La Leche League International (LLLI) sependapat bahwa bayi yang disusui secara eksklusif tidak memerlukan air tambahan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Menyusui Ikut Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter Gizi
Ini karena ASI terdiri dari 88% azir, terutama foremilk yang diberikan setiap kali menyusui, dan karenanya memenuhi semua kebutuhan hidrasi bayi Anda.
Foremilk adalah ASI pertama yang dihisap bayi saat menyusui atau biasa disebut ASI depan.
Foremilk terlihat encer dan berwarna jernih. ASI foremilk kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa.
Bahkan kolostrum, yang diminum bayi yang baru lahir dalam beberapa jam pertama setelah kelahiran, adalah semua yang diperlukan untuk menjaga bayi tetap terhidrasi.
Bahkan rasa haus pada bayi yang baru lahir cukup dipadamkan melalui kolostrum yang didapat dari ibunya.
Lalu, mengapa tidak harus memberi air kepada bayi yang disusui di bawah usia enam bulan?
Saran ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia, Akademi Obat Menyusui, American Academy of Pediatrics dan KellyMom.com menyoroti fakta-fakta berikut tentang risiko pemberian air kepada bayi yang disusui secara eksklusif di bawah usia enam bulan:
- Memberi air dapat mengganggu frekuensi normal menyusui dan dapat menyebabkan kebingungan puting ketika air diberikan dalam botol.
Baca Juga: Jika Ibu Menyusui Suka Minum Kopi, Apakah Itu Berbahaya Bagi Bayi yang Disusui?
- Memberikan suplemen seperti air atau air glukosa ke bayi yang baru lahir dapat menempatkan dia pada risiko tinggi untuk peningkatan bilirubin (yang dapat menyebabkan penyakit kuning) dan tinggal di rumah sakit yang lebih lama.
- Ini dapat menyebabkan keracunan air, tanda-tandanya termasuk grogi, kebingungan, kantuk, berkedut dan kejang.
Para profesional medis mengatakan bahwa minum terlalu banyak air terutama pada anak-anak di bawah usia satu tahun, dapat mencairkan kadar natrium normal bayi dan dapat menyebabkan kejang, koma, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
- Air mengandung kalori kosong, yang berarti bahwa menambah bayi Anda dengan itu akan mengisinya tanpa menambah kalori.
Baca Juga: Tips Menyusui yang Harus Diketahui oleh Ibu yang Baru Melahirkan
Ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak mencukupi atau bahkan penurunan berat badan.
Bagaimana saat cuaca panas, perlukah tambahan air untuk bayi yang disusui?
Bahkan ketika di luar cuaca sangat panas, bayi yang disusui secara eksklusif tidak membutuhkan air tambahan.
Namun, Anda mungkin harus meningkatkan frekuensi menyusui untuk memastikan bayi Anda tetap terhidrasi dengan baik.
Baca Juga: Waspadai Bila Ibu Menyusui yang Ingin Melakukan Diet Keto
Penelitian-penelitian yang melihat kebutuhan air untuk bayi yang disusui secara eksklusif ini dilakukan di lokasi yang lembab dan kering pada suhu mulai dari 22 hingga 44 derajat Celcius, dan kelembaban relatif 9 hingga 96%.
Semua penelitian menunjukkan satu hasil, bahwa ASI memberikan semua hidrasi yang dibutuhkan bayi, bahkan dalam cuaca yang sangat panas.
Menurut laman KellyMom.com, bahkan bayi yang diberi susu formula tidak secara rutin tidak membutuhkan air tambahan.
Namun, beberapa ahli menyarankan untuk memberikan air kepada bayi yang diberi susu formula ketika di luar sangat panas (Anda masih bisa memberikan makanan pendamping ASI/MPASI), atau ketika bayi mengalami demam atau sakit.
Baca Juga: Menyusui Setelah Gunakan Narkoba, Ibu Ini Kehilangan Bayinya dan Terancam Penjara Seumur Hidup
Laman askdrsears.com memberikan argumen berikut tentang bayi yang diberi susu formula dan tambahan air:
Formula mengandung konsentrasi garam dan mineral yang lebih tinggi daripada ASI, sehingga air tambahan sering diperlukan bagi ginjal untuk mengeluarkan garam tambahan. Juga, karena metabolisme yang kurang efisien, bayi yang diberi susu formula kehilangan lebih banyak air.
Kapan tepatnya memberi air kepada bayi?
Ketika bayi Anda yang berumur enam bulan mempelajari cara menggunakan cangkir, para ahli mengatakan saat itulah tidak masalah untuk memberinya beberapa teguk air beberapa kali sehari, tetapi tidak lebih dari 56,7 gram per 24 jam.
Baca Juga: Penculikan Bung Karno Terhenti di Jalan Gara-gara Fatmawati Menyusui Guntur Yang Masih Bayi
Juga, ketika si kecil mulai makan makanan padat, saran para ahli adalah Anda dapat memberinya beberapa teguk susu atau air putih dengan makanan padatnya untuk mencegah sembelit.
Ketika bayi semakin bertambah umur dan balita, maka Anda dapat terus menyusui dan memberikan air secukupnya.
Jika Anda terus menyusui hingga lebih dari setahun, perlu diingat bahwa itu maish memberikan banyak hidrasi pada anak Anda jika ia diizinkan untuk menyusui tanpa batas.
Baca Juga: Jangan Salah, Penderita Kanker Payudara Masih Bisa Kok Menyusui Anaknya