Advertorial
Intisari-Online.com – Puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat muslim.
Dan ini merupakan ibadah. Itulah mengapa ibu hamil yang beragama Islam pun ingin berpuasa.
Amankah ibu hamil ikut berpuasa?
Menurut dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah, ibu hamil yang ingin berpuasa harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu.
Baca Juga : Waspada Diabetes Gestasional yang Hanya Menyerang Ibu HamilBaca Juga : Waspada Diabetes Gestasional yang Hanya Menyerang Ibu Hamil
Pertama, kehamilannya sudah di trimester kedua dan ketiga. Bila masih pada trimester pertama, ibu harus tidak memiliki keluhan sama sekali, dan telah berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
“Trimester pertama merupakan periode pembentukan organ tubuh janin. Jadi, kebutuhan nutrisinya harus terpenuhi,” ujar Juwalita dalam paparan yang bertajuk “Panduan Nutrisi selama Berpuasa pada Kondisi Khusus” yang diadakan di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Kedua, status gizi ibu baik. Status gizi ini dapat dilihat dari indeks masa tubuh (IMT) ibu sebelum hamil.
Pasalnya, ketika ibu berpuasa, maka tubuh akan menggunakan cadangan energi di dalam tubuh. Bila IMT ibu buruk, bisa jadi cadangan energi ini tidak akan mencukupi.
Baca Juga : Benarkah Ibu Hamil yang Tidak Merasa Mual Berarti Sedang Mengandung Anak Laki-laki?
Ketiga, tidak ada penyakit lain yang menyertai, misalnya diabetes melitus atau hipertensi saat kehamilan.
Meski demikian, bukan berarti ibu hamil pada trimester dua dan tiga pasti aman bila menjalani puasa.
Juwalita mengungkapkan beberapa tanda yang harus diwaspadai ketika berpuasa saat sedang hamil.
Tanda-tanda ini adalah berat badan tidak naik sesuai dengan periode kehamilan atau malah turun, sakit kepala atau demam, mual dan muntah, gerak janin yang berkurang dan nyeri perut seperti kontraksi yang terjadi secara teratur.
Baca Juga : Sering Disebut Membahayakan, Ternyata Ini 6 Manfaat Baik Durian Bagi Ibu Hamil
Selain itu, ibu hamil juga harus waspada akan dehidrasi yang ditandai dengan haus berlebihan, buang air kecil lebih jarang, atau urin yang berwarna gelap.
Pasalnya, cairan sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk membuat air ketuban. Bila terjadi dehidrasi dan air ketuban menipis, risiko keguguran bisa meningkat.
Untuk puasa yang aman, kuncinya adalah memenuhi kebutuhan kalori dalam sehari, hidrasi yang cukup, menghindari aktivitas berat, beristirahat yang cukup, mewaspadai tanda bahaya dan banyak beribadah.
Spesialis Gizi Klinis ini menyampaikan bahwa bila dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil, ibu hamil memerlukan lebih banyak kalori dan cairan.
Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Berpuasa Dalam Sehari Penuh
Tambahan kalori ini mencapai 180 kalori pada trimester pertama dan 300 kalori pada trimester kedua dan ketiga. Tambahan airnya 300 mili per hari.
Agar kebutuhan kalori dan cairan ini terpenuhi, diperlukan perencanaan matang . Juwalita menarankan untuk meminum susu rendah lemak hangat ketika bangun pagi.
Menjelang imsak, makanlah asupan yang lengkap mengandung karbohidrat, sayur, protein dan serat. Untuk sarapan, tambahkan juga buah.
Ketika berbuka puasa, ibu bisa mengonsumsi 2-3 butir kurma dan bubur kacang hijau. Juwalita sangat menyarankan bubur kacang hijau karena mengandung folat, serat dan antioksidan yang sangat baik untuk ibu dan janin.
Baca Juga : Selain Kurma, Ini 7 Buah Terbaik untuk Buka Puasa Agar Tubuh Tetap Fit!
Makan malamnya sama seperti sarapan, yaitu lengkap dan ditambahi buah. Juwalita berkata bahwa ibu hamil memiliki kecepatan pengosongan lambung yang lebih lambat karena terdorong oleh rahim.
Akibatnya, ibu menjadi cepat merasa kenyang padahal kebutuhan kalorinya mungkin belum tercukupi. Di sinilah pentingnya selingan sebelum tidur.
Selain makanan tinggi serat seperti edamame atau roti lapis berisi telur, Juwalita menyarankan untuk menambahkan susu rendah lemak hangat bila kebutuhan kalori ibu belum terpenuhi. (Shierine Wangsa Wibawa) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut Dokter Gizi, Ibu Hamil Boleh Berpuasa asal..."
Baca Juga : Bulan Puasa, Inilah Saat Tepat Mengecilkan Perut Buncit, Ini Tips dan Triknya!