Advertorial
Intisari-Online.com – Menyusui adalah dambaan besar seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.
Segala cara diusahakan untuk dapat memberikan ASI, minimal enam bulan pertama kehidupan bayi.
Namun, bila si ibu adalah penderita kanker payudara, mungkinkah itu dilakukan?
“Ibu dengan kanker payudara bisa saja menyusui buah hatinya,” jelas dr. Dicky Pribadi, Sp.A., M.Kes., dokter spesialis anak di RS Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat.
(Baca juga:Awas, Sering Mengalami Radang Gusi Bisa Berpotensi Terkena Kanker Payudara!)
(Baca juga:Inilah 6 Tipe Orang yang Berisiko Terkena Kanker Payudara, Pengecekan Dini adalah Kuncinya)
“Mungkin saja kanker terjadi bukan pada sel-sel pembuat ASI.”
Tentu saja, ada pertimbangan tertentu yang perlu diperhatikan.
Jika ibu sedang menjalani pengobatan, mungkin saja ada obat yang diserap darah dan mengalir bersama darah. Itu bisa saja terlarut dalam ASI.
Pengobatan lain adalah radiasi. ASI bisa diberikan asal tidak pada saat ibu menjalani radiasi.
Metode lain pengobatan kanker payudara adalah lumpektomi, yaitu operasi pengangkatan sel atau jaringan kanker payudara tanpa perlu mengangkat payudara secara keseluruhan.
Pengobatan ini sifatnya tidak terlalu ekstensif sehingga tidak mempengaruhi kemampuan untuk menyusui.
Lumpektomi berbeda dengan mastektomi. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara yang sudah terserang kanker secara penuh.
Ibu boleh saja mencoba untuk memberikan ASI pada bayinya.
Meskipun produksi susu berkurang dan ada kemungkinan perubahan kompleks pada puting aerola, yang membuat sulit menempel dan mungkin terasa sakit saat menyusui.
Perubahan yang terjadi pada setiap penderita kanker payudara berbeda-beda.
(Baca juga:Inspiratif, Bocah 10 Tahun Ini Berhasil Jadi Penyintas Sebuah Kanker Payudara Langka)
Untuk itu dibutuhkan konsultasi secara khusus pada dokter yang memeriksa.
Apabila sel kanker mempengaruhi produksi ASI, maka diperlukan cara lain agar anak tetap mendapat ASI.
Atau ibu bisa memberikan ASI dari payudara yang tidak terkena kanker, karena biasanya produksi ASI lebih sedikit pada payudara yang terkena kanker.
Dengan catatan, ibu sedang tidak dalam masa pengobatan.
Bila pada akhirnya tidak dapat memberikan ASI sama sekali karena masih dalam pengobatan intensif, ibu masih bisa mencari donor ASI.
Namun, bila donor ASI ini belum mencukupi kebutuhan bayi, ya mau tidak mau bayi diberi susu formula.
Yang perlu diingat, ASI dapat memberikan kekebalan alami bagi bayi.
Sehingga bayi dapat terhindar dari berbagai penyakit, termasuk kanker di kemudian hari.
Kanker payudara yang diderita ibu tidak akan menurun pada anak.
Sama halnya dengan ibu yang terkena penyakit ringan seperti influenza, bayi yang disusui tidak akan tertular berkat kekebalan alami yang didapat dari ASI.
(Baca juga:Miris! Hanya 42 Persen Perempuan yang Tahu Tanda-tanda Kanker Payudara)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 2014)