Pemihakan terhadap capres jagoan muncul dari status-status atau postingan dari yang malu-malu atau maunya “bijaksana”, sampai ke tingkat vulgar dan menghina.
Sebagai bukti, cobalah tengok Twitter, Instagram, sampai Facebook (yang katanya anak-anak muda sudah basi banget, tapi timeline-nya masih terus bergerak seru).
Lucunya lagi, jika “perang” sudah mencapai titik didih dan sudah saling berseberangan, akhirnya malah bisa terjadi putus hubungan pertemanan di sosial media dengan saling meng-unfriend atau unfollow.
Tak jelas, apakah nanti pertemanan di dunia nyata juga bakal terkena imbasnya.
Baca Juga: Kawan, Jangan Rusak Pertemanan Gara-gara Postingan di Medial Sosial
Artikel ini telah tayang di Majalah Intisari dengan judul “Dewasa Berpolitik Bukan Gaya Pangkalan Becak” oleh T.Tjahjo Widyasmoro
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR