Intisari-Online.com - Arya Fernandes, peneliti dari Center of Strategic and International Studies (CSIS) menyampaikan, milenial pada pemilu kali ini memiliki dampak yang besar.
Pasalnya, hampir setengah populasi suara akan ditentukan oleh generasi muda tersebut. Perubahan ini membuat Jokowi dan Prabowo menyesuaikan karakteristik pemilih dengan cawapresnya.
Prabowo, disebut Arya, mengalami stagnasi suara dari sisi segmen pemilih dalam empat tahun terakhir. Terpilihnya Sandiaga sebagai cawapres menempati posisi penting untuk menggaet kalangan milenial.
Di lain pihak, Jokowi memilih Ma’ruf Amin sebagai antisipasi dari politik identitas. Pemilihan ini juga sekaligus diharapkan untuk mendulang suara dari pemilih muslim, mengingat Ma’ruf berasal dari NU.
Baca Juga : Mengelola 'Baper' dari Obrolan Politik Ala Narasi TV
Source | : | Majalah Intisari Januari 2019 |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR