Salah satunya adalah sedotan bambu. Pebisnis yang melihat besarnya peluang sedotan bambu adalah Yumna Batubara yang memulai usaha sejak tahun 2015. "Selain bisa menyelamatkan lingkungan, usaha sedotan bambu juga sangat menjanjikan," ujar Yumna.
Dengan modal Rp 10 juta, wanita berusia 21 tahun ini mengaku bisa menghimpun omzet Rp 100 juta per bulan.
Padahal harga jualnya sangat terjangkau. Yumna membanderol harga sedotan dengan rentang Rp 2.000 per unit, dengan ukuran diameter 8 sampai 12 milimeter.
Dalam sebulan, Yumna bisa memproduksi 30.000 sedotan per bulan.
Hal senada juga diungkapkan Muhammad Dicky Rifaldi, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia ini juga menggeluti usaha sedotan bambu sejak 17 Januari 2019.
"Dari pemasalahan sampah yang ada, saya berusaha menghadirkan solusi untuk mengurangi sampah plastik. Termasuk mengurangi penggunaan sedotan plastik dengan memakai sedotan kekinian yang bisa berkali pakai dan bisa terurai yaitu sedotan bambu. Bambu merupakan sumber daya alam yang cukup melimpah dan bisa diperbarui kembali," terang Dicky kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/5).
Dengan modal Rp 300.000, Dicky mampu meraup omzet Rp 2,5 juta sampai Rp 5,5 juta per bulan.
Untuk harga yang dipatok, Dicky sebut sangat terjangkau, yaitu Rp 500 sampai Rp 800 per unit dengan ukuran 20-22 sentimeter. Dia pun bisa memproduksi 4.000-5.000 sedotan bambu per bulan.
Baca Juga : Menteri Susi Tenggelamkan 13 Kapal Vietnam : Amankah Menenggelamkan Kapal di Lautan?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR