Advertorial
Intisari-online.com - Menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti baru-baru ini memimpin penenggelaman 13 kapal asing berbendera Vietnam.
Menurut Kompas Sabtu (4/5/19), sebenarnya ada 51 kapal yang siap ditenggelamkan, namun dilakukan secara bertahap.
Baru13 kapal yang ditenggelamkan, kapal tersebut dijejerkan kemudian menteri Susi menyaksikan dan mengamati proses penenggelaman kapal tersebut.
Ke-13 kapal tersebut diisi air, dari selang dan secara pelan-pelan diberi pemberat sebelum akhirnya mereka tenggelam turun ke bawah. Dengan cara ini, kapal-kapal tersebut akan tenggelam dengan sendirinya.
Baca Juga : Selain Kurma, Ini 7 Buah Terbaik untuk Buka Puasa Agar Tubuh Tetap Fit!
Namun, pernahkan Anda berpikir, mengapa kapal-kapal tersebut tidak dilelang saja ke nelayan Indonesia?
Atau jika kapal tersebut ditenggelamkan, apakah minyaknya tidak menumpahi lautan sehingga akhirnya akan menyebabkannya mencemari lingkungan?
Menanggapi pertanyaan khas semacam itu, Intisari memiliki beberapa penjelasan mengenai aksi penenggelaman kapal yang dilakukan Menteri Susi.
Menurut BBC, dengan menenggelamkan kapal-kapal tersebut diyakini akan memberikan efek jera.
Cara menenggelamkan juga dianggap cukup efektif, karena tidak seluruh bagian kapal yang diledakkan.
Menurut Susi, cara penenggelaman kapal lebih unggul karena nantinya, kapal ini akan menjadi rumpun ikan dan diving site baru bagi ikan-ikan di laut.
Juga dipastikan bahwa, minyak-minyak pada kapal harus sudah dibersihkan sesuai dengan prosedur sebelum aksi penenggelaman.
Cara penenggelaman ini juga disebut aman, jika tanpa ledakan, terlebih sisa minyak juga harus sudah dibersihkan, tutur Peneliti Greenpeace Indonesia, Arisfay Nasution.
Baca Juga : Bak Avengers, Burung Beo Ini Selamat Walau Telah Diculik, Ditembak, Hingga Digigit Ular
Selain itu, kapal juga harus ditenggelamkan di kedalaman yang cukup, sehingga tidak mengganggu pelayaran dan menghancurkan terumbu karang.
Mengenai keefektifan penenggelaman, mengapa kapal-kapal tersebut tidak dilelang saja?
Menurut Menteri Susi, cara ini sudah efektif, namun dalam beberapa tahun belakangan, muncul wacana untuk melakukan pelelangan kapal.
Wacana ini disampaikan oleh Menteri Kemaritiman Luhut Pandjaitan, yang menyarankan untuk melelang saja kapal-kapal yang ditangkap.
Namun, wacana itu menurut Susi justru membuat kapal asing akan semakin berani dan agresif untuk masuk ke perairan Indonesia.
Oleh karena itu, sikap tegas untuk menenggelamkan kapal nelayan ilegal dirasa adalah cara paling efektif untuk telah berkontribusi positif pada peningkatan stok ikan di Indonesia.