Advertorial
Intisari-online.com - Seorang pria mengalami kisah ajaib dalam hidupnya setelah sebelumnya dia gambarkan sebagai manusia es yang nyaris mati.
Menurut laporan Daily Mirror pada Kamis (2/5/2019) pria tersebut adalah Vladimir Yakovlevich.
Dia digambarkan sebagai manusia es yang membeku 6 jam di dalam suhu dibawah 0 di Siberia, Rusia.
Vladimir (55) berada dalam keadaan hipotermia ekstrem. Hal itu membuat organ tubuhnya sudah tidak berfungsi dan secara alami bisa disebut sudah mati.
Namun, pekerja kontruksi tersebut berhasil diselamatkan,setelah dirawat di rumah sakit di Siberia, Rusia. Secara ajaib, dia hidup kembali setelah sebelumnya disebutkan tak mungkin selamat.
Baca Juga : Bukti Tak Pernah Ada Terlambat Untuk Belajar: Pria Ini Berhasil Lulus Kuliah di Usia 64 Tahun
Diyakini bahwa dia pingsan setelah minum alkohol. Kemudian Dmitry Mitsukov, yang mencoba menyadarkan kembali Vladimir menyadari jika tubuhnya sangat dingin.
"Kepingan salju tidak meleleh di wajahnya," katanya.
"Denyut nadinya tidak bisa dirasakan, hanya samar jejak stoteoskop yang bisa mendeteksinya," tambahnya.
Kemudian, dengan pistol panas bergerak digunakan untuk menghangatkan tubuhnya, ke vibrasi ventrikel jantung.
Baca Juga : Viral Tes Kesehatan Mata Online, Dokter Sebut Tak Ada Dasar Ilmiahnya
Petugas medis mengejutkan jantungnya dengan 24 ledakan listrik 5.000 volt secara berulang.
"Mustahil membayangkan bahwa pria ini bisa selamat, tetapi kami akan melakukan segalanya untuk mencoba menyelamatkannya," kata seorang perawat.
Resusitasi termasuk pijat jantung tidak langsung dan defibrasi.
Jantung yang berhenti, tidak dapat dimulai lagi hanya dengan defibrasi, kata pihak rumah sakit.
Seorang sumber di rumah sakit mengatakan, "Saat ini tidak memulai kembali jantung yang berhenti, tetapi organ yang gagal telah bekerja kembali."
"Jika orang sehat mendapatkan kejutan 5.000 volt, mereka mungkin akan langsung mati," katanya.
"Dalam kasus pasien yang membeku ini, menghidupkannya kembali sepertinya mustahil," tambahnya.
Dengan perbandingan dalam penggunaan eksekusi tegangan listrik, sentakan 2.000 volt biasanya digunakan untuk menghancurkan otak, diikuti goncangan dengan tegangan lessor.
Baca Juga : Hari Palang Merah: Seperti Ini Karakter Seseorang Berdasarkan Golongan Darahnya
Namun, setelah 15 menit resusitasi, denyut nadinya muncul di arteri priferi, meski jantungnya masih tidak bekerja. Ritme sengatan listrik memulihkannya dalam beberapa detik, kemudian fibrasi terjadi lagi.
"Rasanya seperti berulang-ulang menghidupkan motor yang mati membeku," kata rumah sakit yang merawat Vladimir.
Namun, setelah 48 jam menjalani perawatan, Vladimir sedikit sadarkan diri dan mulai berbicara, kata-kata pertamanya adalah sajak anak-anak.
Dia mengatakan, "Anak anjing itu memandangi salju putih, dan tidak mengerti apa-apa," katanya.
Baca Juga : Awas, Indera Penciuman yang Buruk Bisa Berarti Anda Akan Segera Mati