Setelah 15 minggu, tikus betina pada diet keto tidak menunjukkan perubahan dalam berat badan dan telah mengganggu kontrol gula darah.
Sementara itu, tikus jantan yang menerima diet yang sama muncul dengan penurunan berat badan dan mempertahankan kontrol gula darah.
Para peneliti juga mencoba mengeluarkan ovarium dari beberapa tikus betina untuk melihat apakah estrogen berperan dalam bagaimana tubuh merespons diet ketogenik.
Baca Juga : Masih Juga Lapar Saat Jalani Diet Keto? Simak 6 Penyebabnya Ini!
Hasil menunjukkan bahwa tikus tanpa ovarium dan diet keto memiliki berat badan dan lemak tubuh yang lebih rendah.
"Temuan ini menunjukkan bahwa wanita pascamenopause berpotensi mengalami hasil penurunan berat badan yang lebih baik dengan diet ketogenik dibandingkan dengan wanita yang lebih muda," kata Cochran.
Meskipun dilakukan dalam penelitian pada hewan, tim menyarankan agar kita mempertimbangkan bertemu dokter atau ahli untuk membahas rencana untuk mengikuti diet keto karena masalah yang sama yang ditemukan pada tikus juga dapat terjadi pada manusia.
Baca Juga : Waspadai Bila Ibu Menyusui yang Ingin Melakukan Diet Keto
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR