Intisari-Online.com – Olahraga menjadi salah satu gaya hidup yang harus dilakukan bila tubuh ingin tetap sehat.
Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, maka olahraga harus dilakukan secara rutin.
Meskipun demikian, ada hal-hal lain yang ternyata bisa merusak manfaat positif dari olahraga itu sendiri.
Berikut hal-hal yang sebaiknya kita hindari agar bisa mendapatkan manfaat maksimal dari berolahraga:
Baca Juga : Ingin Sehat Tanpa Keluar Rumah? Coba 10 Olahraga Terbaik Ini!
Tidak cukup tidur
Kita mungkin mengira tidur bukanlah bagian penting dalam rutinitas olahraga kita, namun fakta mengatakan sebaliknya.
Pelatih kepala di David Llyod Clubs, Leo Medley menjelaskan, perubahan tubuh terjadi ketika kita sedang tidur. Ada dua bentuk tidur, yaitu Rapid Eye Movement (REM) dan non-REM.
Tidur REM merupakan bentuk yang lebih ringan, yang terjadi ketika kita "tertidur" dan sebelum bangun tidur.
Baca Juga : Siapa Sangka 5 Pekerjaan Rumah Ini Ternyata Dampaknya Setara dengan Olahraga, Lebih Sering Aja Dilakukan
Biasanya berdurasi berkisar 1-2 jam. Sementara tidur non-REM lebih dalam daripada REM, di mana aliran darah tidak perlu bergerak ke otak seperti biasanya untuk mengurangi aktivitas.
Alih-alih mengalir ke otak, aliran darah tersebut justru bergerak ke arah otot.
"Darah membangun otot dengan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk memulihkan diri dari olahraga," kata Medley.
Selain itu, hormon pertumbuhan dikeluarkan pada fase tidur lelap tersebut. Hal ini memungkinkan percepatan pemulihan dan pertumbuhan jaringan otot.
Baca Juga : Ini Rupanya 6 Kesalahan Saat Olahraga Jalan Kaki yang Sering Disepelekan
"Jadi, ketika kita kurang tidur setelah sesi olahraga di gym, artinya kita tidak memberikan waktu yang cukup untuk otot-otot kita memulihkan diri," jelasnya.
Setidaknya kita membutuhkan waktu tidur sekitar delapan jam per malam untuk mencapai target dan meregulasi metabolisme tubuh.
Kurang minum
Secara alami kita akan merasa lebih mudah haus ketika aktif berolahraga. Namun, rajin minum air juga harus kamu praktikkan meski sedang tidak berolahraga.
Baca Juga : Apa Makanan Terbaik untuk Dimakan Setelah Olahraga Intens?
Leo menjelaskan, tubuh dibuat dari banyak sel. Agar bisa berfungsi dengan baik, sel di tubuh membutuhkan air, baik dari dalam (intraselular) maupun dari luar (ekstraselular).
Kebanyakan orang mengenali dehidrasi dari tingkat kehausan mereka. Namun, ketika kita merasa haus, tubuh sebetulnya sudah mengalami dehidrasi.
"Dehidrasi berdampak buruk pada perasaan, konsentrasi, memori, kondisi kulit, dan skill motorik dasar, serta berdampak pada kemampuan tubuh untuk secara efisien membakar lemak," kata Leo.
Alasan kuat lain untuk cukup minum adalah demi sirkulasi. Darah adalah sistem transportasi tubuh kita dan sangat bergantung pada tingkat hidrasi normal untuk berfungsi dengan optimal.
Baca Juga : Ingin Berolahraga di Rumah Layaknya di Pusat Kebugaran? Ini 7 Alat Olahraga yang Wajib Punya
Konsekuensi dehidrasi adalah darah menjadi kental dan hal itu membuat efektivitas kemampuan transportasinya berkurang.
Singkatnya, jangan lupa untuk rajin minum air. Idealnya 2,5 liter per hari. Ingatlah bahwa air teh, kopi atau squash tidak dihitung.
Terlalu banyak HIIT
Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) adalah olahraga yang sangat baik. Manager latihan kelompok David Llyod, Marie Graham juga memproduksi HIIT akan semakin populer.
Namun, ketika melakukannya terlalu banyak, lebih dari tiga kali seminggu, ada risiko HIIT menjadi kontraproduktif.
Baca Juga : Sekali Lagi, Ingatlah: Kebanyakan Olahraga Justru Bisa Berbahaya bagi Tubuh, Jangan Berlebihan!
Memaksa tubuh ke intensitas maksimal terlalu sering bisa berdampak pada peningkatan stres.
Hasilnya, tubuh akan memecah kadar hormon kortisol (hormon stress) berlebih yang dapat menghambat kemampuan tubuh mengontrol gula darah, mengatur metabolisme dan meningkatkan peradangan otot.
Seluruhnya adalah fungsi vital seseorang yang berolahraga rutin.
Kurang makan
Baca Juga : 7 Gaya Kesehatan yang Bakal Tren pada 2019: Dari Masak Tanpa Limbah Hingga Baju Olahraga Berbahan Plastik
Tubuh kita membutuhkan bahan bakar untuk bekerja dan memperbaiki. Bahan bakar tersebut berupa makanan.
Namun, ketika asupan kalori kita terlalu rendah, tubuh mungkin merasa kehilangan nutrisi vital untuk membangun massa otot dan membakar lemak secara efisien.
Untuk mencapai penurunan berat badan, kita harus mempertimbangkan defisit kalori (mengkonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang dikeluarkan melalui aktivitas harian dan olahraga).
Namun, ketika asupan kalori terlalu rendah, kita akan menghadapi risiko kelaparan. Pada kondisi tersebut, tubuh justru akan menyimpan makanan tersebut dan menyimpan lemak.
Baca Juga : Berolahragalah Hingga Berkeringat, Manfaatnya untuk Jantung Setara dengan Obat Resep Dokter
Melewatkan peregangan
Peregangan dan pergerakan sangatlah penting tidak hanya untuk memaksimalkan hasil olahraga lewat range of motion (ROM), namun juga membantu mengurangi risiko cedera dan dapat meningkatkan performa.
Penggabungan peregangan, pergerakan dan latihan kekuatan bisa membantu meningkatkan dan menjaga keseimbangan postur.
"Tidak hanya membuat olahraga lebih efektif, tapi juga meningkatkan fungsi-fungsi harian," kata Maria.
Baca Juga : Cukup 1 Sendok Selama Seminggu, Berat Badanmu Berkurang Tanpa Olahraga
Peregangan intensitas rendah juga perlu dilakukan pada hari-hari pemulihan. Hal itu akan membuat tubuh pulih sepenuhnya dan membentuk homeostasis hormonal untuk memaksimalkan hasil latihan.
Pola makan yang buruk
Pola makan yang buruk tetaplah buruk meskipun telah dicoba diseimbangkan lewat olahraga.
Kepala personal trakner di David Llyod, Alistar Crew menjelaskan, pada kondisi-kondisi tertentu kita mungkin tergoda untuk mengkonsumsi makanan tidak sehat.
Baca Juga : Malas Berolahraga? Cobalah 4 Langkah Ini, Anda Pasti akan 'Dipaksa' Bisa Berolahraga Setiap Hari
Namun, hal itu akan kontraproduktif sengan latihan kita. "Kalori yang kita bakar dengan berolahraga sangatlah minimal jika dibandingkan dengan kalori yang masuk ke tubuh kita dari konsumsi makanan buruk tersebut," kata Crew.
Jadi, ketika kita merasa sudah melakukan rutinitas olahraga yang maksimal namun pilihan makan setelahnya buruk (banyak lemak jenuh dan gula), usaha kita di gym atau sesi olahraga lainnya akan rusak.
Tentu kita tidak mau itu terjadi, bukan? Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hal-hal yang Merusak Manfaat Berolahraga"