Apabila semua jawaban adalah “tidak” dan yang bersangkutan berusia di bawah 45 tahun untuk laki-laki dan 55 tahun untuk wanita, maka aman untuk melakukan olahraga.
Tetapi apabila ada satu atau lebih jawaban “ya”, maka harus konsultasi dulu ke dokter.
Lalu melanjutkan dengan tahapan berikut: identifikasi risiko penyakit jantung, identifikasi tanda dan gejala penyakit, menentukan klasifikasi risiko penyakit, baru memulai berolahraga dengan aman.
(Baca juga: Push Up, 1 dari 4 Olahraga yang Bisa Dilakukan Orang Kurus untuk Dapatkan Tubuh Kekar Berotot)
Sehat itu bonus
Berbicara tentang olahraga berarti berbicara tentang kebugaran. Bonusnya adalah sehat.
Dosis olahraga ditentukan dengan prinsip FITT yakni Frequency (berapa kali dalam seminggu), Intensity (berat ringan beban latihan sehingga bermanfaat), Time (durasi melakukan olahraga), dan Type (jenis olahraga sesuai dengan tujuan latihan).
Untuk olahraga yang bersifat endurance/aerobik tujuannya untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru.
Frekuensinya tiga sampai lima kali per minggu. Intensitasnya sedang, yaitu 64% - 76% denyut jantung maksimal dan durasinya 30 sampai 60 menit.
Tipenya seperti sepeda, treadmill, jogging, jalan cepat, berenang, dan senam aerobik.
Jenis latihan endurance/aerobik ini yang banyak memberikan manfaat terhadap kesehatan.
(Baca juga: Catat! Inilah Olahraga yang Harus Dilakukan Sesuai Usia Kita Masing-masing)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR