Intisari-Online.com--Perempuan dan tinju? Tampaknya memang tidak begitu serasi. Sebab tinju selalu menjurus pada olahraga yang sifatnya keras dan maskulin. Tapi siapa sangka, kejutan tren olahraga urban kini meretas hal itu. Tinju kini mendapat tempat di hati perempuan. Bagi perempuan yang berminat dengan olahraga tinju, olahraga ini terlihat begitu seksi!
Tinju di kalangan perempuan memang bukan isu baru. Sebab beberapa nama dengan gelar petinju perempuan akrab di telinga. Seperti Laila Ali, putri petinju legendaris Muhammad Ali. Juga nama-nama lainnya seperti Christy Martin, Mia St. John, dan Ann Wolfe.
Tapi ternyata, tren tinju di kalangan perempuan kota ini bukan untuk adu jotos alias bertanding di atas ring. Tapi demi sehat, bugar, dan tentu saja langsing. Tidak heran, olahraga yang berkiblat di dunia bela diri ini digemari para perempuan. Bahkan olahraga saudara serumpun tinju seperti muay thai dan krav maga juga digandrungi.
“Sebenarnya sih, tujuannya untuk membangun pertahanan diri,” kata Sandy (36). Ia adalah salah satu member sebuah kelas tinju di salah satu pusat kebugaran di Jakarta. Sandy mengaku mengikuti olahraga ini karena ingin membentengi dirinya dari kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya tindakan kriminal dan kejahatan yang merajalela saat ini. Khususnya tindakan kriminal pada perempuan.
Tidak hanya itu, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan perbankan asing di Jakarta ini makin kesengsem dengan tinju setelah mulai menekuninya dua tahun terakhir.
Dengan alasan yang sedikit berbeda, Allesia (25) memilih tinju karena kurang nyaman dengan olahraga muay thai. Jika tinju cenderung mengutamakan gerakan tangan melalui pukulan, muay thai memiliki gerakan tambahan melalui tendangan. Allesia merasa kurang cocok dengan olahraga dengan tendangan itu.
Padahal awalnya hanya coba-coba, tapi magnet tinju sepertinya menggaet Allesia begitu erat. Selama beberapa bulan belakangan, ia rutin melakukan olahraga ini.
Tinju bikin lebih percaya diri
Sandy menyadari bahwa banyak orang yang mengira bahwa tinju adalah olahraga yang terlampau keras. “Padahal sebenarnya tinju itu, style-nya sama seperti menari,”kata Sandy. Perbedaannya hanya di variasi gerakan. Tinju juga bukan sekadar olahraga pukul sana–pukul sini. Sebab ada teknik tertentu yang mesti dipelajari. Dalam hal teknik inilah, sebut Sandy, tinju itu ibarat seni.
Untuk mempelajari berbagai teknik itu juga dibutuhkan niat dan ketekunan. Sehingga tidak benar kalau tinju disebut-sebut sebagai olahraga asal hajar.
Sandy bahkan mengaku, setelah memilih tinju sebagai olahraga rutin, ia menjadi lebih percaya diri. Dalam artian, ia merasa lebih nyaman dan aman sekalipun harus bepergian sendirian. Sandy juga merasa lebih sigap untuk melindungi dirinya dari tindakan-tindakan tidak baik.
Dari segi penampilan juga ternyata tinju berfaedah. Tubuh langsing yang paling diidamkan semua perempuan di dunia bisa dicapai dengan olahraga ini. Bahkan, Sandy mengaku, jumlah kalori yang terbuang selama satu jam latihan tinju bisa mencapai 850 kalori.
Manfaat tinju ini juga dibenarkan oleh pelatih tinju di Syena Martial Art Jakarta, Jemi Gobel. Ia menyebutkan bahwa pilihan para perempuan untuk berlatih tinju demi kebugaran merupakan pilihan yang tepat. “Memang kebanyakan perempuan memilih tinju bukan untuk sparring, tapi demi kebugaran, dan pilihan tersebut tepat sekali,” kata Jemi. Karena pada setiap sesi latihan tinju (berkisar 1-1,5 jam), selain pembakaran kalori, kekuatan dan daya tahan tubuh turut terbentuk.
Allesia, walaupun tubuhnya langsing, mengaku merasa lebih kuat setelah rutin latihan tinju. “Khususnya, bagian lengan dan tangan, terasa makin kuat,” katanya. Walau tangan yang memegang peran utama dalam latihan tinju, bukan berarti manfaatnya tidak menyeluruh.
Karena memang bertujuan untuk mendapatkan kesehatan dan kebugaran dari olahraga ini, Allesia tampaknya bakal awet dengan latihan tinju. Toh olahraga ini sudah menawarkan paket lengkap. Sudah dapat bugar, ditambah pula dengan teknik bela diri.
Selanjutnya adalah soal stamina. Ternyata olahraga tinju memberi manfaat juga dalam pembentukan dan pengembangan stamina. Salah satuya adalah secara tidak langsung melancarkan peredaran darah. “Karena saya latihan di malam hari, sepulang latihan memang terasa capek, tapi kualitas tidur semakin baik, dan tentunya saat bangun di pagi hari terasa sangat segar,” jelas Sandy.