Perkembangan besar-besaran terjadi pada 1972 dengan hadirnya computer-tomograph (CT, scan). Alat ini terdiri atas tiga bagian, tabung penghasil sinar rontgen, sistem detektor, dan komputer.
Alat ini sangat canggih, karena dapat menampilkan secara langsung gambar bagian tubuh yang dirontgen pada layar monitor komputer.
Kalau 20 tahun lalu diperlukan beberapa menit untuk menampilkan gambar tersebut, tetapi kini hanya butuh waktu tidak sampai satu detik.
Gambar yang dihasilkannya pun tidak lagi dua dimensi, melainkan tiga dimensi.
Kehadiran CT scan sangat membantu diagnosis suatu penyakit, bahkan terhadap penyakit yang sangat sulit seperti penyakit tumor pada otak, tulang, sendi, hati, dan ginjal.
(Baca juga: Sinar Rontgen, Bisa Menembus Dada tapi Sangat Berguna untuk Dunia Kedokteran)
Selain untuk diagnosis penyakit, sinar rontgen dimanfaatkan pula untuk terapi.
Bahkan sejak tahun 1903 sudah diberitakan, sinar ini bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Namun dilaporkan pula akibat-akibat negatifnya, seperti kulit menjadi merah, terbakar, rambut rontok sampai terjadinya mutasi gen pembawa sifat. (Drs. M. Yuwono, Apt.. MS. dan dr. Bastiana)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 1996)
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR