Dr Dilip Kumar, yang mengelola sebuah klinik swasta di Mithi, telah melihat kasus Afhseen. Menurutnya, ia adalah salah satu kasus yang paling langka.
“Kondisinya dapat terjadi karena suatu anomali putaran atau kelainan otot, tetapi hal itu hanya dapat disimpulkan setelah melalui pemeriksaan. Kammi tidak memiliki fasilitas yang tepat di Mithi dan aku menyarankan orangtuanya untuk membawanya ke Karachi dimana ia bisa menjadi operasi untuk menyelamatkan hidupnya,” jelas Dr Dilip Kumar.
Itu sebabnya, orangtua Afhseen memohon bantuan kepada pemerintah Pakistan. Menurutnya, jika pemerintah membantu, putrid mereka bisa mendaptkan sebuah kehidupan yang normal.
Sebagai orangtua, mereka masih punya harapan dan impian pada Afhseen. Mereka ingin putrinya bisa sekolah dan bermain seperti anak-anak lainnya.
“Aku berharap bahwa harapanku ini akan terpenuhi suatu hari nanti,” tutup Allah Jurio.
Apa itu congenital myopathy?
Kasus aneh Afhseen serupa dengan kasus Mahendra Ahirwar (13 tahun) dari India. Ia pernah menjadi berita internasional pada tahun lalu.
Dokter menduga ia menderia suatu congenital myopathy yang membuat otot di lehernya lemah. Akibatnya kepala bocah itu berputar tergantung hingga 180 derajat.
Kondisi ini dikelompokkan sebagai kondisi otot bawaan dari lahir. Kondisi ini dialami oleh 6 dari 100.000 kelahiran.
Meskipun demikian, dari laporan media setempat, Afhseen tidak menunjukkan gejala tersebut hingga ia usia 8 tahun. Jika ia memiliki kondisi demikian, itu akan menghentikan bagian pertama dalam kehidupannya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR