“Dengan sedikitnya kandungan PPO pada jenis Apel Arktika ini memberikan keuntungan tidak menjadi cokelat. Pohon apel ini tumbuh dan memperlihatkan kesamaan dengan pohon apel lainnya,” begitu pernyataan di situs Arctic Apples.
Disebutkan, buah itu sehat dan tidak mengandung protein baru.
Walaupun sebutir Arctic Granny memiliki kandungan gizi yang sama dengan sebutir Granny Smith, jenis Arctic Aple tidak menglami reaksi kecokelatan, yang biasanya ‘menghilangkan’ bahan gizi yang menyehatkan seperti vitamin C dan antioksidan.
Lalu, bagaimana sebenarnya Okanagan Specialty Fruits bisa menciptakan apel yang tidak menjadi cokelat ini?
(Baca juga: Yakin Apel yang Kita Makan Baik-baik Saja? Ini Cara Sederhana untuk Membuktikannya)
Ternyata, hal itu dimulai beberapa tahun lalu ketika gen apel dipetakan.
Mereka mengidentifikasi 4 gen yang bertanggung jawab dalam memproduksi PPO. Mereka juga menggunakan ‘gen pasif’ untuk menurunkan kemunculan PPO yang akhirnya mengurangi produksi PPO.
Dengan demikian buah apel ini tidak akan menjadi cokelat.
Disebutkan bahwa rendahnya tingkat PPO yang dihasilkan oleh apel konvensional tidak berperan sama sekali.
Walaupun sudah dipotong, terhentinya produksi PPO lewat manipulasi genetika ini tidak berefek yang merugikan.
“Kami melihat ini sedikit tentang modifikasi genetika dan lebih banyak tentang kesenangan. Aku pikir para consumer sudah siap dengan apel yang tidak akan menjadi cokelat, yang semua orang dapat mengindentifikasikannya dengan faktor ‘rasa jijik,” kata Neil Carter kepada The Washington Post.
Apel Arktika yang terlihat segar dan tahan lama, dengan tetap terjaganya kualitas nutrisinya yang sama seperti apel biasa.
Itu sebabnya perusahan apel ini berharap dapat mengurangi sampah apel.
(Baca juga: Inilah Kisah Apel Kerowak yang Mengubah Dunia)
Apel Arktika akan dipasarkan di 400 supermarket di seluruh Amerika, mulai November ini.
Ini akan menarik sekali untuk melihat bagaimana tanggapan dari para consumer.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR