Rumah itu sudah lama disita orang Amerika. Letaknya betul-betul nyaman, agak di luar kota, tetapi toh tetap tidak terlalu jauh dari jantung kota.
Villa itu cocok untuk keluarga yang mempunyai anak, tetapi juga cocok untuk orang-orang yang mengemban misi khusus.
Seorang pria Jerman bertubuh gemuk pada tahun 1948 masuk ke situ. Ia sering berganti nama. Pada kartu pengenal orang Jerman ini tertulis dengan huruf besar sesuatu yang penting pada zaman itu: bebas Nazi.
Pria berumur tiga puluhan itu secara teratur pergi ke kantornya di tengah kota Augsburg. Ia suka minum anggur merah Burgundy dan ia tidak pernah mendekati wanita di sekitar situ.
Kadang-kadang orang Jerman itu cuti beberapa hari untuk pergi ke Trier. Kalau ia kembali pada waktunya, ia bercerita tentang istri dan kedua anaknya.
Di kantornya ia menulis laporan untuk orang Amerika. Setiap minggu tiga sampai empat halaman. Di sebelahnya duduk rekannya, Kurt Merk, yang kelihatannya tidak begitu alim.
Rupanya seperti seorang perwira intel Inggris. Orang Amerika membayar kedua orang Jerman itu masing-masing 1.700 dolar sebulan.
Partner Amerika mereka namanya Richard Holthof. Setiap Jumat ia datang untuk mengambil laporan.
Kedua orang Jerman yang kekar ini duduk bersama pada meja tulis orang Amerika itu dan terus-menerus merokok.
Mereka tegang, seakan-akan menunggu sesuatu yang mengerikan. Orang Jerman itu merasa lega kalau orang Amerika itu sudah keluar kebun dan mereka sendirian lagi.
Holthof tidak tahu persis latar belakang orang Jerman yang bekerja sama dengannya. Ia hanya tahu bahwa mereka penjahat perang dan termasuk dalam daftar pemimpin SS yang sedang dicari-cari.
Lebih dari itu ia tidak tahu. Lagi pula ia hanya orang kecil dalam dinas intel tentara Amerika CIC. Ia diangkat menjadi penghubung, karena di CIC tidak ada orang yang bisa berbahasa Jerman dengan lancar.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR