Find Us On Social Media :

Benarkah Olahraga Tidak Bantu Menurunkan Berat Badan?

By Agus Surono, Jumat, 16 Desember 2016 | 17:21 WIB

Hindari Kebiasaan Buruk Olahraga dan Diet Berikut Ini!

Intisari-Online.com - Menurunkan berat badan menjadi persoalan global saat ini. Soalnya, menurut Lancet, jumlah orang di dunia yang dikategorikan kelebihan berat badan telah melampaui 2,1 miliar, atau naik 875 juta dari 1980.

Faktanya, tidak ada satu pun negara yang sukses mengatasi masalah itu.  AS, Cina dan Rusia memiliki tingkat obesitas tertinggi dan Inggris merupakan negara dengan angka obesitas tertinggi di Eropa Barat, menurut studi yang melibatkan 188 negara itu.

Para pakar mengatakan peningkatan ini disebabkan "modernisasi dunia kita", yang mengakibatkan "tidak adanya aktivitas fisik di semua tingkat."

Secara logika, menurunkan berat badan amat mudah sebab tinggal mengatur kalori yang kita bakar harus lebih besar dari yang kita asup. Salah satu cara membakar kalori adalah olahraga. Namun, beberapa orang mengakui bahwa olahraga bukanlah cara efektif untuk menurunkan berat badan. Soalnya, membuat mereka lapar sehingga makan lebih banyak dari yang mereka bakar.

Apakah olahraga benar-benar tidak bisa diandalkan untuk menurunkan berat badan? Mari kita lihat buktinya.

(4 Jenis Olahraga yang Efektif untuk Mengatasi Patah Hati)

Olahraga memiliki keuntungan kesehatan

Olahraga jelas baik untuk kesehatan kita. Aktivitas ini dapat menurunkan risiko terhadap beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan beberapa kanker. Pada kenyataannya, orang yang rutin olahraga memiliki risiko yang lebih rendah lebih dari 50 persen terkena penyakit-penyakit tadi.

Olahraga juga bagus untuk kesehatan mental, dan bisa membantu untuk mengelola stress dan istirahat kita.

Nah, pikirkan hal itu terlepas apakah olahraga yang kita lakukan bisa menguruskan atau malah menggendutkan kita.

Bonusnya, lemak lenyap

Olahraga selalu disarankan untuk menurunkan berat badan, padahal seharusnya orang mengaitkannya dengan menghilangkan lemak. Jika kita mengurangi asupan kalori untuk menurunkan berat badan, tanpa olahraga, kita mungkin akan kehilangan otot dan juga lemak. Bahkan sudah diperkirakan bahwa ketika orang menurunkan berat badan, sekitar seperempat berat yang hilang adalah otot.

Ketika kita mengurangi kalori, tubuh dipaksa untuk menemukan sumber tenaga lainnya. Sayangnya, yang dicari itu adalah otot alih-alih lemak. Termasuk berolahraga yang digabung dengan diet dapat mengurangi jumlah otot yang hilang. Ini penting karena otot lebih aktif secara metabolis dibandingkan lemak.

Mencegah kehilangan otot dapat membantu mengatasi penurunan tingkat metabolism yang terjadi ketika kita menurunkan berat badan, yang membuat lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Selain itu, sebagian besar manfaat olahraga tampaknya datang dari perbaikan di dalam komposisi tubuh, kebugaran secara keseluruhan, dan kesehatan metabolis, tidak hanya berat badan.

Bahkan jika kita tidak bisa menurunkan berat badan, kita masih bisa menghilangkan lemak dan membentuk otot kita. Untuk alasan ini, cobalah untuk mengukur ukuran pinggang dan persentase lemak tubuh dari waktu ke waktu. Skala ini tidak menceritakan cerita keseluruhan.

(5 Mitos Olahraga yang Masih Saja Dipercaya)

Cobalah kardio

Salah satu jenis olahraga yang popular untuk menurunkan berat badan adalah olahraga aerobik, juga dikenal dengan kardio. Contohnya berjalan, berlari, bersepeda, dan berenang.

Olahraga aerobik tidak menimbulkan efek besar pada masa otot, setidaknya dibandingkan dengan angkat beban. Namun olahraga jenis ini sangat efektif untuk membakar kalori.

Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh kardio terhadap 141 orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Mereka dibagi kedalam tiga kelompok dan tidak disuruh mengurangi asupan kalori.

Peserta di kelompok pertama kehilangan 4,3 persen berat badan mereka, sementara yang ada di kelompok kedua kehilangan sedikit lebih banyak, 5,7 persen. Kelompok ketiga yang menjadi kelompok control berat badannya bertambah 0,5 persen.

Penelitian lain juga menunjukkan hasil bahwa kardio bisa membantu membakar lemak, khususnya lemak berbahaya di daerah perut yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Makanya, menambahkan kardio dalam gaya hidup kita dapat membantu kita mengelola berat badan dan memperbaiki kesehatan metabolis. Hanya saja jangan mengimbangi olahraga dengan makan kalori berlebih.

(Bagi Muti, Olahraga Tak Harus Terhenti Karena Kanker Payudara)

Kombinasikan dengan angkat beban

Segala aktivitas fisik dapat membantu membakar kalori. Namun, latihan resistensi – seperti angkat beban – memiliki keuntungan yang lebih dari itu. Latihan ini membantu meningkatkan kekuatan serta sifat dan jumlah otot yang kita miliki.

Dalam jangka panjang Ini penting karena orang dewasa yang tidak aktif akan kehilangan 3 – 8 persen massa otot mereka per decade. Jumlah otot yang lebih banyak juga meningkatkan metabolism kita, membantu membakar kalori lebih banyak saat latihan – bahkan saat istirahat. Hal ini juga membantu mencegah penurunan metabolism yang terjadi bersamaan dengan penurunan berat badan.

Sebuah penelitian yang melibatkan 48 wanita kelebihan berat badan dengan menjalani diet sangat rendah kalori yang kemudian diikuti program angkat beban menjaga massa otot mereka, kekuatan dan tingkat metabolis, bahkan mereka turun BB. Wanita yang tidak melakukan angkat beban memang turun juga BB-nya, namun mereka juha kehilangan massa otot dan mengalami penurunan metabolism.

Oleh karena itu, melakukan latihan ketahanan sangat penting sebagai bagian dari rencana menurunkan berat badan untuk jangka panjang.

Nah, entah untuk maksud menurunkan berat badan atau tidak, olahraga tetaplah perlu.